"Kini yang bersangkutan sudah diamankan di Mapolres Bangka Selatan dan sedang menjalani pemeriksaan," jelas Kasat Reskrim Polres Basel, AKP Hery, Kamis (20/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga belas anak yang diduga jadi korban dimintai keterangan," ujar Kasat.
Menurut Hery, korban rata-rata berusia 5-11 tahun dan semuanya merupakan murid yang ngaji dengan AS. Diduga AS melakukan pelecehan saat pengajian sedang berlangsung di masjid desa setempat.
"Hari ini akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan penyelidikan terhadap pelapor, termasuk saksi," tegasnya.
Peristiwa pencabulan ini terungkap berdasarkan laporan dari para korban terhadap orang tuanya bahwa organ intimnya dipegang AS saat mengaji. Tak terima dengan perlakuan pelaku, belasan orang tua itu mendatangi Mapolres Bangka Selatan untuk melapor hingga akhirnya pelaku ditangkap.
Supriadi, salah satu orang tua siswa yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh pelaku, mengaku tidak menyangka perbuatan AS yang merupakan guru ngaji anaknya. Menurutnya, dia menitipkan anaknya untuk menimba ilmu agama.
"Pelaku ini kan guru ngaji sekaligus pengurus masjid tersebut, seharusnya memberi contoh yang baik, apalagi dia merupakan tokoh agama setempat, namun perilakunya tidak mencerminkan tenaga pendidik," tegas Supriadi dengan nada kesal saat di Mapolres Bangka Selatan.
Menurutnya, pascakejadian itu, sang anak enggan berangkat mengaji. Setelah didesak, barulah si anak mengaku tak mau lagi mengaji karena organ intimnya dipegang-pegang pelaku.
"Anak saya sempat mengalami trauma dan tidak mau pergi mengaji. Selain itu, anak saya juga tidak mau pergi ke sekolah TPA karena takut," ungkap Supriadi.
Tonton juga 'Cabuli Wanita Galau, Dukun di Sukabumi Diciduk Polisi':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini