Project Manager Proyek Pengembangan Bandara Internasional Yogyakarta, Taochid Purnomo Hadi, mengatakan saat ini permasalahan tanah sudah selesai dan fokus untuk pembangunan fisik.
Pengerjaan fisik sudah dimulai dengan membangun pondasi runway. Kondisi di area proyek akan semakin tinggi mobilitasnya. Untuk itu, pihaknya akan menutup semua pintu masuk ke area proyek dengan alasan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakuinya, sampai saat ini memang masih ada warga yang masih tetap bertahan di area proyek. Warga yang masih bertahan diminta untuk segera keluar karena mobilitas yang semakin tinggi akan membahayakan mereka.
"Sebetulnya kalau ada (yang masih bertahan), ada, tapi jumlahnya berapa saya tidak tahu. Saya lihat di sekitar masjid itu, infonya sekitar 9," katanya.
Saat ini progres pengerjaan fisik disebutnya sudah 2-3% yaitu pengerjaan pondasi runway sekitar 2.000 meter dari target 3.250 meter. Target selesai tetap seperti rencana awal pada April 2019 bisa beroperasi dan belum ada perubahan sampai sekarang.
Terkait warga yang masih belum mencairkan uang ganti untung, diminta segera mengambil. Karena hal ini terkait dengan nilai ekonomis dari uang yang akan bisa berubah setiap saat. Menurutnya, setidaknya masih ada sekitar Rp 100 miliar yang masih ada di konsinyasi.
"Sudah ada putusan konsinyasi, sudah tercatat di situ, tinggal menunggu warga untuk tergugah segera mengambil," katanya.
Tonton juga 'Pembebasan Lahan untuk Bandara Kulon Progo, Belasan Rumah Dirobohkan':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini