Gaduh Buwas Vs Mendag, Golkar: Selesaikan dengan Kepala Dingin

Gaduh Buwas Vs Mendag, Golkar: Selesaikan dengan Kepala Dingin

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 19 Sep 2018 17:17 WIB
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso 'berseteru' dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena polemik impor beras. Golkar menyesalkan perdebatan dua institusi negara itu.

"Tidak seharusnya kedua institusi negara ini berpolemik di depan publik," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada detikcom, Rabu (19/9/2018).

Menurut Ace, kekisruhan yang berawal dari perdebatan mengenai impor beras ini tak perlu terjadi jika koordinasi di antara keduanya dilakukan dengan baik. Sebab, persoalan impor beras merupakan permasalahan yang berkaitan dengan pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Koordinasi dan saling memahami tugas masing-masing lembaga ini sangat diperlukan," katanya.

Ace juga menilai kekisruhan antara Buwas dan Enggartiasto bisa diselesaikan secara kepala dingin. Ia meminta Buwas dan Enggartiasto duduk bersama.

"Selesaikan dengan duduk bersama dan kepala dingin. Tak ada yang tidak bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan duduk bersama," ujar Ace.



"Jika keduanya telah duduk bersama, tentu Pak Jokowi tidak perlu turun," imbuhnya.

Kegaduhan antara Buwas dan Enggartiasto berawal dari Bulog yang mengeluhkan penuhnya gudang untuk menyimpan beras impor. Keluhan itu ditanggapi Enggartiasto dengan mengatakan bahwa penuhnya gudang bukan urusan Kementerian.

Tak terima, Buwas berang, hingga membawa-bawa kosakata 'matamu' di tengah perdebatan soal impor tersebut. Buwas mengatakan sesama institusi negara haruslah bersinergi dan saling membantu.



Tonton juga 'Mendag Sebut Gudang Bulog Penuh Bukan Urusannya, Buwas: Matamu!':

[Gambas:Video 20detik]

(mae/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads