Keluarga soal Serangan ke Ma'ruf: Memang Dinamikanya Seperti Itu

Keluarga soal Serangan ke Ma'ruf: Memang Dinamikanya Seperti Itu

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Rabu, 19 Sep 2018 15:37 WIB
Putri bungsu Ma'ruf Amin, Siti Haniatunnisa. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - Putri bakal cawapres Ma'ruf Amin, Siti Haniatunnisa, mengatakan pihak keluarga tak ambil pusing atas black campaign yang ditujukan ke Ma'ruf. Keluarga menganggap serangan itu hal yang biasa.

"Kalau kami keluarga biasa saja, kami terima memang dinamikanya seperti itu, ada politik-politik saat ini. Tentu harapan kami semua dari Komunitas Muda Indonesia juga saya kira untuk supaya tidak ada black campaign seperti itu di Pilpres 2019," kata Hani kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).


Hani berharap yang digunakan adalah politik santun dan sehat. Politik santun dan sehat itu disebutnya harus dicontohkan kepada kaum milenial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hani menyebut koalisi Jokowi-Ma'ruf punya banyak relawan untuk mengantisipasi kampanye hitam, salah satunya Komunitas Muda Amin (KMA) Indonesia. KMA akan menyebarkan argumen-argumen politik bersifat positif ke kalangan milenial.

"Kita akan menerima argumen-argumen positif, mengedukasi generasi untuk berfikir positif, seperti tadi, ada muda peka muda sapa gitu ya," Imbuhnya.

Selain itu, dia yakin ayahnya dapat menarik suara dari kaum milenial. Dia menyebut ayahnya sangat memperhatikan generasi milenial saat ini.

"Saya kira seperti yang sering beliau sampaikan. Memang yang beliau inginkan menciptakan landasan aturan untuk para generasi bangsa. Saya kira itu harapan beliau tentunya ini merupakan gabungan untuk para generasi bangsa. Saya kira itu harapannya," kata Hani.


Sebelumnya, video ceramah Ustaz Yahya Waloni yang menyerang sejumlah tokoh jadi viral di media sosial. Dalam ceramahnya, Yahya menyerang Ma'ruf Amin, yang merupakan cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi). Dia bahkan menyebut Ma'ruf sudah uzur dan akan mati.

Ma'ruf Amin mengatakan hal itu nggak perlu ditanggapi. Menurut Ma'ruf, seorang pemimpin yang berkaitan dengan urusan bangsa dan negara tidak dilihat dari usia. Dia mencontohkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang usianya tak lagi muda.

"Kan ini soal bangsa, soal negara. (PM Malaysia) Mahathir lebih tua, jadi nggak ada masalah. Ketika Pak Jokowi milih saya kan tahu bahwa saya tua. Jadi nggak ada masalah," ucap Ma'ruf di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (15/9).




Tonton juga 'Sandi Dapat Gelar Ulama, Ma'ruf: Yang Bilang Ulama Tuh Siapa?':

[Gambas:Video 20detik]

(idh/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads