Perilaku Selektif di Media Sosial Bisa Cegah Penyebaran Hoaks

Perilaku Selektif di Media Sosial Bisa Cegah Penyebaran Hoaks

Kemenko Pmk - detikNews
Rabu, 19 Sep 2018 00:00 WIB
Menko PMK Puan Maharani. (Foto: dok. Kemenko PMK)
Jakarta -

Berbagai informasi yang menyebar dengan cepat melalui media sosial harus diimbangi dengan perilaku selektif dari warganet. Dengan demikian, penyebaran berita bohong (hoax) yang dampaknya sangat merugikan dapat dicegah.

"Para pengguna media sosial harus selektif dalam menyebarkan informasi yang diterima dan jangan sampai mereka menyebarkan berita maupun informasi yang belum dapat dibuktikan kebenarannya," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida dalam keterangan tertulis.

Menurut Nyoman, perilaku selektif ini seringkali terlupakan oleh para pengguna media sosial. Mereka pun langsung menyebarkan informasi tanpa memeriksa kebenarannya dahulu.

"Hal ini yang berbahaya karena penyebaran informasi maupun berita bohong merupakan pelanggaran hukum dan sanksinya sudah diatur di dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)," jelas Nyoman.

Agar tidak terjerat masalah hukum, Nyoman pun mengajak pengguna media sosial untuk teliti ketika mendapatkan informasi melalui media sosial. Selain itu, penting juga untuk selalu memeriksa kebenaran dari informasi yang diterima.

"Media sosial itu merupakan sumber informasi yang tanpa batas dan seringkali anonim sehingga penting untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang kita terima ke sumber-sumber yang kredibel seperti portal berita yang sudah terdaftar di Dewan Pers," papar Nyoman.

Selain diminta berhati-hati dalam menyebarkan informasi, para pengguna media sosial juga diminta untuk membangun nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Hal ini dapat diwujudkan dengan pembuatan berbagai konten kreatif dan selalu membagi (sharing) hal-hal positif.

"Semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang tercantum dalam Gerakan Indonesia Bersatu yang harus diwujudkan oleh para pengguna media sosial sehingga keutuhan bangsa dapat terus dipertahankan" jelas Nyoman.

Nyoman juga berpesan agar pengguna media sosial tidak menggunakan media sosial sebagai sarana untuk saling menjatuhkan dan merusak keberagaman bangsa.

"Jadikan media sosial sebagai instrumen pelekat persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu berbagi semangat positif dan inspiratif," ajak Nyoman.

Baca berita lainnya dari Kemenko PMK di sini.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.