"Jangan saling menghina apalagi melempar fitnah, penuhilah ruang-ruang publik dengan gagasan-gagasan konstruktif serta prasangka-prasangka baik, agar rumah Indonesia kita ini tetap sejuk meskipun kelak dalam 6 bulan ke depan mungkin banyak di antara kita yang menjadi pendukung para calon-calon pemimpin baik calon presiden-wakil presiden maupun calon anggota legislatif," ujar TGB dalam keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).
Dalam pilpres, TGB memutuskan mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. TGB menilai Jokowi membuat kebijakan-kebijakan yang dirasakan langsung masyarakat dan berdampak signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TGB menjelaskan Jokowi-Ma'ruf akan mengusung program pemerataan ekonomi, penguatan SDM, dan penegakan hukum. Sektor pemerataan ekonomi, dari kacamata TGB, dinilai sudah dikerjakan sejak awal pemerintahan Jokowi pada 2014.
"Saya percaya ketiga halauan tersebut akan dapat diwujudkan. Aksi pemerataan ekonomi dan pembangunan bahkan sudah dimulai sejak awal kepresidenan Bapak Jokowi, beliau telah membangun Indonesia dari berbagai sektor dan semangat pemerataan adalah napas segar bagi perekonomian Indonesia ke depan," kata dia.
TGB yakin penguatan SDM semakin nyata di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf.
"Bersama dengan KH Ma'ruf Amin, agenda penguatan sumber daya manusia saya yakin akan semakin nyata. Generasi muda baru Indonesia membutuhkan keyakinan bahwa pemimpinnya adalah role model yang baik, sehingga semangat belajar, kerja, dan karya nyata disertai kebijakan pemerintah yang menopangnya akan meningkatkan daya saing kita sebagai bangsa di tengah bangsa-bangsa lain," jelas TGB.
Untuk poin penegakan hukum, TGB percaya sisi penegakan hukum kian diperkuat di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf.
"Dari sisi pembenahan dan penegakan hukum, tidak ada keraguan lagi bahwa hukum kita akan semakin kokoh dan dihormati. kepolisian negara, kejaksaan, KPK, dan segenap aparatur penegakan hukum di instansi terkait lainnya, seperti Bea-Cukai, aparat pajak, Bakamla, dan lain-lain akan terus diperkuat keberadaan, kemampuan, dan integritasnya. Yang kesemuanya itu telah sesuai dengan koridor yang ditetapkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama ini," urainya.
Pilpres 2019 kali ini diikuti Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tahapan pilpres akan memasuki penetapan pasangan calon pada 20 September dan masa kampanye yang akan dibuka dengan kampanye damai pada 23 September 2018.
Tonton juga 'Arsul Sani Bicara Peluang TGB Gabung ke Timses Jokowi':
(dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini