Hitung-hitungan Antrean Panjang Jemaah Haji di Terminal Masjidil Haram

Laporan dari Mekah

Hitung-hitungan Antrean Panjang Jemaah Haji di Terminal Masjidil Haram

Fajar Pratama - detikNews
Minggu, 16 Sep 2018 05:14 WIB
Foto: Petugas mengecek 'halte' bus salawat di dekat Masjid Nabawi (Tri-detikcom)
Jakarta - Meski sudah diatur sedemikian rupa, tetap saja ada antrean panjang mengular jemaah haji Indonesia untuk menumpang bus salawat di Masjidil Haram. Begini hitung-hitungannya mengapa antrean itu terus terjadi di waktu-waktu krusial.

Antrean panjang di Masjidil aram itu terjadi setelah subuh, setelah isya dan juga setelah jumatan di tiap hari Jumat. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mendapatkan banyak keluhan mengenai antrean panjang jemaah haji dalam menunggu bus salawat.

"Tentang kepadatan di habis Subuh, Isya dan abis Jumatan itu masih banyak yang mengeluh. Jemaah mengirim keluhan ke kita," ujar Kabid Transportasi PPIH Subhan Cholid di kantor Daker Mekah, Sabtu (15/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Subhan menyatakan mengenai antrean di tiga waktu tersebut memang sangat sulit dihindari. PPIH, lanjut Subhan, sudah berulang kali memberikan sosialisasi mengenai perlunya untuk datang lebih awal dan pulang belakangan di waktu-waktu krusial tersebut.

Subhan pun mengungkapkan hitungan-hitungan mengenai mengapa jemaah di tiga waktu krusial itu sangat sulit dihindari. Dia mengambil contoh terminal Syib Amir -- satu dari tiga terminal bus Salawat -- yang merupakan terminal bus Salawat paling aktif di sekitar Masjidil Haram.

Menurut Subhan, perkiraan jumlah jemaah Indonesia pada saat selesai waktu Subuh, Isya dan Jumatan, di terminal Syib Amir yakni sekurang-kurangnya sekitar 80 ribu jemaah. Jumlah ini tak bisa langsung diangkut oleh bus-bus Salawat.

"Total bus yang ada di Syib Amir itu 150 bus. Kalau diisi di dalamnya 70 orang maka jumlah yang bisa ditampung adalah 10.500 jemaah. Jadi dalam sekali angkut itu adalah 10.500 jemaah dan tentunya memerlukan waktu untuk menghabiskan 80 ribu jemaah tersebut," kata Subhan.


Dengan hitung-hitungan itu, lanjut Subhan, diperlukan minimal 8 kali putaran bus Salawat untuk bisa mengangkut seluruh jemaah haji. Kisaran waktu maksimal untuk mengangkut jemaah adalah 3 jam 20 menit.

Mengapa tidak menambah jumlah bus? Menurut Subhan hal tersebut tidak bisa dilakukan.

"Kalau perlu diangkut langsung hitung-hitungannya perlu 1.000 bus. Lha itu kalau dibariskan bisa sampai keluar kota Mekah. Dan terlalu banyak bus akan membuat bus-bus malah tidak bisa berjalan karena kita menggunakan sistem rute berputar atau taraduddi," ujar Subhan.



Saksikan juga video 'Meski Terik, Ini Rahasia Masjid Nabawi Tetap Sejuk!':

[Gambas:Video 20detik]

(fjp/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads