Afiq dirawat sejak lima hari lalu. Afiq terkena air panas saat bermain dan lolos dari pengawasan orang tua.
"Saya sedang mencuci saat itu setelah saya masukkan air yang sudah masak ke dalam rumah, saya masak di luar pake kayu bakar. Saya baru tahu setelah anak ini menangis keras dan saya liat sudah ada di dalam panci," ungkap ibu korban, Ana, saat ditemui di ruang perawatan anak Bangsal B RSUD Tenriwaru, Sabtu (15/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang tua Afiq kebingungan untuk membayar biaya RS. Ana tak bisa menggunakan BPJS karena terkendala administrasi. Kondisi ini membuatnya sempat tak mampu menebus resep obat di RS.
"Kami tidak dapat BPJS, sempat diurus tapi katanya administrasi tidak lengkap. Kini ada beberapa dermawan yang cukup membantu untuk biaya pengobatan," ujar Ana.
![]() |
"Kondisinya sudah membaik, tadi perbannya juga diganti. Kalau kemarin sempat demam," terang seorang perawat RS, Ati.
Saat detikcom menelusuri ke rumah korban, tampak Ana dan keluarganya memang berasal dari kalangan keluarga prasejahtera. Ayah Afiq, Rahman, hanya bekerja sebagai buruh tani.
Rahman dan Ana memiliki empat orang anak. Mereka juga tak terdaftar sebagai warga miskin.
"Saya kerja musiman sebagai buruh tani, selama ini belum pernah juga dapat raskin, tidak ada kartu miskin," terang Rahman saat ditemui di rumahnya. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini