Awalnya Budi Karya menjelaskan apa saja yang telah dijalankan oleh pemerintah mulai dari tol laut hingga pembangunan bandara, LRT dan MRT. Kemudian untuk memastikan semua relawan mengerti apa yang dia sampaikan ia lalu membuat lomba pidato mirip dirinya.
Serentak beberapa relawan Projo maju ke atas panggung. Mereka berebut ingin mengikuti lomba hingga akhirnya tertib terdapat 9 peserta lomba mulai dari perwakilan Banten, Papua, Riau dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walau sudah sore tapi kita bicarakan ucapkan selamat pagi. Jadi kalau pak menteri ngomong selamat pagi kita ucapkan pagi pagi pagi. Memang orang-orang Projo ganteng karena kita juga ganteng-ganteng," kata salah satu peserta Ajad, di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).
"Indonesia ini bukan hanya milik orang Jakarta tapi Maluku, Sulawesi dan lain-lain. Dulu kalau saya dari Sukabumi betapa jauhnya 8 jam. Besok saya akan letakan bangunan bikin bandara. Besok itu walau anggarannya belum tentu besok," sambungnya diikuti tawa relawan lainnya.
Para peserta yang lain ada pula yang meniru Budi Karya dengan memaparkan pembangunan tol laut. Usai para peserta meniru Budi Karya, mereka lalu diberikan hadiah seperti laptop, handphone dan helm.
Hadiah itu lalu diserahkan oleh Budi Karya secara langsung. Peserta yang terpilih menjadi juara pertama adalah peserta dari Banten. Usai acara Budi Karya mengaku menggelar lomba itu untuk mengetahui apakah pesan yang dia sampaikan disimak oleh peserta atau tidak.
"Hari ini saya diundang oleh Projo untuk menyampaikan program-program pemerintah yang sudah dilakukan. Kami memang diminta oleh pak presiden untuk mensosialisasikan kegiatan kegiatan yang sudah kita lakukan karena ini penting supaya apa yang kita lakukan itu bisa digunakan oleh masyarakat," kata Budi.
"Oleh karenanya saya merasa perlu menjelaskan ke semua Indonesia dan saya tadi tes mereka sebenarnya menangkap nggak apa yang saya sampaikan luar biasa dari 9 orang itu bagus bagus ada yang dari Maluku, Banten, Riau, bagus bagus. Itu menandakan proses pembelajaran tentang pengetahuan kebersamaan kita untuk menyatukan ini sangat penting," imbuhnya. (yld/elz)