Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, tidak menganulir klaim Andi. Irma mengatakan kemungkinan kader partai membelot pasti ada.
"Bisa jadi ada. Kalau saya bilang bisa jadi ada. Kan nggak semuanya kita bisa ikat di satu komitmen. Itu pasti ada. Tapi itu bukan NasDem," kata Irma di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai NasDem, kata Irma, solid mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Dia juga mengatakan tidak ada sanksi yang diberikan jika ada kader partai koalisi yang membelot.
Sebab, hal itu merupakan hak partai. Jadi Jokowi tidak berhak memberi teguran kepada kader yang tak mendukungnya.
"Kalau NasDem satu kata dan perbuatan. Dari atas sampai bawah kita dukung Jokowi full, kalau tidak, akan kita pecat. Ya kalau itu (sanksi) mana mungkin Pak Jokowi memberikan sanksi. Kan itu bukan haknya Pak Jokowi. Hak internal partai kan, jadi tergantung internal partainya seperti apa," kata Irma.
Baca Juga: PD Diklaim Kubu Jokowi, PPP Diklaim Kubu Prabowo
Sebelumnya, Andi mengatakan alasan kader partai koalisi Jokowi membelot adalah elektoral legislatif. Andi menyampaikannya lewat Twitter.
"Di luar 4 Partai ini Prabowo Sandi berhak dapat dukungan partai-partai lain, misalnya saya dengar partai koalisi Jokowi juga ada yang secara sembunyi-sembunyi dukung, karena alasan elektoral legislatif. Sebagian kader partai kesulitan di beberapa daerah untuk dukung Jokowi," cuit Andi.
Tonton juga 'Kubu Jokowi Akan Rangkul Kepala Daerah Terpilih di Timses':
(idn/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini