Ketertarikan tersebut muncul setelah Oded menggelar pertemuan dengan Dirut PT KAI Edi Sukmoro bersama jajarannya di Balai Kota Bandung, Jumat (14/9/2018). "AART ini luar biasa. Ini bentuknya bukan seperti LRT yang rel di atas, tapi pakai ban," ujar Oded.
Oded mengatakan, keberadaan moda transportasi massal itu sangat memungkinkan beroperasi di Kota Bandung seperti sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Lingkar Selatan hingga Asia Afrika-Cibeureum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, ARRT bisa menjadi solusi masalah kemacetan di Kota Bandung. Sebab, kereta tersebut memiliki bobot ringan, menggunakan sistem kelistrikan baterai, dan harganya lebih murah "Jadi setiap kali berhenti dia menurunkan penumpang sambil ngecas. Charging-nya 10 menit bisa dipakai untuk 25 KM," katanya.
Kereta asal Tionghoa ini tidak membutuhkan konstruksi atau jalur khusus seperti kereta konvensional atau LRT. Sebab kereta berkapasitas satu gerbong 100 orang ini akan beroperasi menggunakan sensor yang ada di jalan. (tro/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini