"Pendaftar yang banyak bukan indikator keberhasilan," kata Bestari d DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Baca juga: NasDem Sebut OK OCE Lips Service, Sandi: Sudah Ada 51 Ribu Peserta
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sudah puluhan tahun jualan kok dilatih bikin kue? Akses modalnya mana," ujarnya.
Bestari menilai OK OCE merupakan program yang tidak dipersiapkan dengan matang. Dia menuturkan bila tidak ada indikator yang jelas, fraksinya akan menolak pengajuan anggaran OK OCE di APBD 2019.
"OK OCE adalah program yang sebetulnya satu program yang menurut saya gagal. Terburu-buru di-launching, sehingga di APBD murni 2019 nanti kalau tidak ada peningkatan signifikan ke OK OCE, khususnya ke akses permodalan maka saya berkomitmen akan menolak itu," jelasnya.
Baca juga: Fraksi NasDem DKI: OK OCE Cuma Lips Service
Sandiaga sebelumnya menanggapi kritikan Bestari soal OK OCE. Sandiaga meminta Bestari memisahkan antara politik dan ekonomi.
"Pak Bestari dari NasDem tugas menyerang partai yang lain, jadi saya sudah sampaikan pisahkan politik sama ekonomi," kata Sandiaga kepada wartawan di Universitas Darma Persada, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (14/9).
Sandiaga menyebut OK OCE lahir sebagai semangat baru untuk masyarakat meningkatkan ekonominya. Ia menyebut saat ini masyarakat yang mendaftar OK OCE sudah semakin meningkat.
"(Masyarakat yang daftar menjadi peserta) sekarang sudah tembus angka 51 ribu belum 1 tahun. Berarti ini diminati masyarakat dan justru tantangan dan peluang buat Pemprov yang sekarang menjalankan OK OCE adalah bagaimana yang mendaftar itu diberikan pelatihan, pendampingan, diberikan kemudahan perizinan," imbuhnya.
Simak Juga 'Sandi Ketemu TGUPP, Yakin Warisan Programnya di DKI Tetap Jalan':
(fdu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini