"KPU dan Kemendagri untuk verifikasi ulang mana-mana yang disampaikan ada ganda dan gandanya bagaimana," ujar Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Kantor Lemhannas RI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).
Tjahjo mengatakan temuan adanya pemilih ganda yang dilaporkan, merupakan masukan bagi kemendagri. Namun, dia yakin tak ada pemilih yanb menggunakan hal pilihnya lebih dari dua kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada temuan dari parpol, temuan Bawaslu, itu masukan untuk kami," kata Tjahjo.
"Saya yakin tidak mungkin satu orang menggunakan hak politiknya sampai dua tiga, kan nggak mungkin. Karena harus warga RT, RW itu yang diketahui oleh warga," sambungnya.
Menurutnya, pihaknya telah lama memberikan Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) kepada KPU. Diharapkan KPU dapat menyaring data tersebut.
"DP4 sudah jauh-jauh hari sudah kami serahkan ke KPU dan Bawaslu, data sampai RT, RW. Silahkan KPU menyaring dan coklit," tuturnya.
Laporan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda yang disampaikan parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkurang. Awalnya koalisi Prabowo-Sandiaga melaporkan adanya temuan 25 juta DPT ganda, namun kini menjadi 6,3 juta.
"Justru kemarin, tadi malam, disampaikan dari 25 juta sudah berkurang jadi 6,3 juta. 6,3 juga itu menurut teman dari partai didapat dengan 4 elemen dan data DPT," ujar komisioner KPU Viryan Aziz (12/9).
Viryan menjelaskan, KPU bekerja sama dengan parpol koalisi Prabowo-Sandiaga yakni Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS yang sebelumnya menyerahkan temuan 25 juta DPT ganda untuk Pemilu 2019.
Viryan meyakini proses penyisiran DPT ganda yang dilakukan KPU bisa mengeliminir data-data ganda. Sampai saat ini, proses tersebut masih belum selesai dilakukan.
Simak Juga 'Koalisi Prabowo Sebut Ada 25 Juta Pemilih Ganda':