Juru bicara gubernur Nangarhar mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (12/9/2018), sebanyak 165 orang lainnya luka-luka dalam ledakan bom saat aksi demo itu.
Departemen Kesehatan Nangarhar mengonfirmasi jumlah korban tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Namun kelompok ISIS, yang telah melakukan banyak serangan bom bunuh diri di Afghanistan, diketahui aktif di provinsi tersebut.
Di hari kejadian, ratusan demonstran memblokade jalan raya antara ibu kota provinsi, Jalalabad dan perlintasan perbatasan Pakistan sebagai bentuk protes atas penunjukan kepala kepolisian lokal. Saat itulah, seorang pengebom bunuh diri meledakkan bom yang dibawanya.
Itu merupakan serangan paling mematikan sejak serangan bom mobil di jantung kota Kabul pada Januari lalu. Saat itu, sebuah ambulans berisi bahan peledak, meledak di jalanan ramai dan menewaskan lebih dari 100 orang. Sebagian besar korban jiwa adalah warga sipil. Kelompok militan Taliban mengklaim serangan bom tersebut.
Tonton juga 'Teror Bom Hantam Lembaga Pendidikan di Kabul, 48 Siswa Tewas':
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini