Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengungkapkan kebijakan ganjil-genap bisa saja dipermanenkan. Namun pihaknya perlu lebih dulu memperhitungkan dampak positif dan negatifnya. Hal itu baru bisa dievaluasi setelah gelaran Asian Para Games 2018 pada Oktober mendatang.
"Masalah ganjil-genap dipermanenkan? Kami akan kaji dulu dari hasil dari Asian Para Games. Baru setelah itu kita akan koordinasikan dengan beberapa instansi terkait," ujar Yusuf di acara Forum Perhubungan 'Plus Minus Ganjil Genap Asian Games 2018', Jakarta, Rabu (12/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, jika dengan kajian saat ini, ganjil-genap berimbas sangat positif jika dilihat dari aspek kerugian kemacetan. Volume kendaraan di beberapa ruas jalan alternatif diakuinya naik, tapi relatif tak terlalu tinggi lonjakannya.
"Berdasarkan kajian kita, adanya ganjil-genap, kecepatan (kendaraan) naik 37 persen. Kemudian jalan arteri di sampingnya (jalan) yang terdampak ganjil-genap, ada penurunan (kecepatan kendaraan) 2-3 persen. Jadi, kalau dalam kekurangan dan kelebihan, masih lebih banyak kelebihan," kata Yusuf.
Sementara itu, jika dilihat dari data yang dirilis Kementerian Perhubungan, kebijakan ganjil-genap di Jakarta membuat peningkatan pengguna angkutan umum sebesar 45 persen, dan rasio perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan mengalami penurunan 20,37 persen.
Kemudian kualitas lingkungan dengan perubahan emisi CO2 mengalami penurunan 20,30 persen, dan terakhir perubahan kecepatan rata-rata lalu lintas mengalami peningkatan sebesar 44,08 persen. (idr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini