Djoko Santoso Nilai Buni Yani Cocok di Tim Medsos Prabowo-Sandi

Djoko Santoso Nilai Buni Yani Cocok di Tim Medsos Prabowo-Sandi

Zunita Amalia Putri - detikNews
Sabtu, 08 Sep 2018 19:17 WIB
Foto: Buni Yani. (Lamhot Aritonang-detikcom)
Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso bicara peluang Buni Yani masuk ke dalam tim sukses pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia menyebut kemungkinan Buni Yani dimasukkan ke dalam tim medsos.

"Insyaallah lah yah. Insyaallah tak suruh (saya) masuk (timses)," kata Djoko di kediamannya, Jl. Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9/2018).


Djoko mengatakan kemungkinan Buni Yani masuk ke dalam tim medsos Prabowo-Sandi. Buni Yani dilihat cocok karena backgroundnya seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia belum minta apa-apa, tapi beliau adalah seorang penulis. (Divisi timses) Medsos lah, dia kan dosen juga kalau nggak salah," imbuh dia.

"Dia sudah biasa di sini yah, waktu dia di sidang juga kalo nggak salah dosen komunikasi," sambungnya.


Djoko mengaku mengenal Buni Yani sejak kasus ITE terkait video pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Selain itu, Djoko mengaku juga sering bertukar pikiran dengan Buni Yani.

"(Kenal) Ya mulai di sidang-sidang itu. Dia datang diskusi-diskusi, kita saling tukar-menukar lah, ya kita sebagai orang tua ya sabar, ikuti saja sidang dengan baik kan gitu," jelasnya.

Untuk diketahui, Buni Yani dihukum pidana penjara 1 tahun 6 bulan karena terbukti melawan hukum mengunggah video di akun Facebook-nya tanpa izin Diskominfomas Pemprov DKI. Posting-an itu berupa potongan video mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 27 September 2016.

Buni Yani menurut Hakim juga terbukti mengubah durasi video dari 1 jam 48 menit 33 detik menjadi hanya 30 detik. (zap/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads