"Saya berasal dari keluarga miskin. Zaman saya kecil belum ada listrik, kalau malam kami pakai lampu teplok. Sehingga saat bangun pagi, yang pertama dibersihkan adalah lubang hidung, karena kotor akibat asap hitam," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Jumat (7/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli Hasan lantas bercerita, ia pergi ke Jakarta dengan tekad memperbaiki nasib. Setelah tamat SLTA dan diterima sebagai PNS, mantan Menteri Kehutanan itu merasa tidak puas sehingga memilih keluar untuk berdagang.
Keputusannya untuk berwirausaha membuahkan hasil. Sejak berdagang ia mendapat keuntungan berlipat, bahkan jauh melebihi penghasilannya sebagai PNS. Sejak itu ia mampu membeli mobil dan rumah.
"Intinya, jangan cepat puas, terus bekerja keras pantang menyerah dan melakukan evaluasi. Kalau hari ini sama dengan kemarin berarti hidup kita merugi. Karena itu kita harus terus melakukan perubahan", kata dia.
Kepada para mahasiswa, Zulkifli Hasan juga mengingatkan pada usia 23 tahun mereka harus bisa mandiri. Untuk itu ia ingin para mahasiswa sejak dini rajin belajar, banyak membaca buku, tidak gampang mengeluh, jujur, serta tidak suka menyalahkan orang lain.
"Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau merubah nasibnya sendiri. Karena itu kita harus percaya diri dan mau bekerja keras. Hanya dengan jalan itu lah kita akan sukses," pungkasnya. (mul/mpr)











































