14 Tahun Terbunuhnya Munir, Polri Didesak Bentuk Tim Khusus

14 Tahun Terbunuhnya Munir, Polri Didesak Bentuk Tim Khusus

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 07 Sep 2018 15:07 WIB
Diskusi soal Munir (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Hari yang sama 14 tahun lalu, Munir Said Thalib meninggal di dalam pesawat yang mengantarnya ke Amsterdam, Belanda. Munir diracun di udara.

Pollycarpus Budihari Priyanto, seorang pilot senior Garuda Indonesia saat itu, ditangkap dan diadili. Dia divonis 14 tahun penjara, tetapi majelis hakim yang mengadilinya yakin ada dalang di balik pembunuhan Munir. Siapa?

Pertanyaan itu hingga Pollycarpus akhirnya bebas tahun ini pun belum terjawab. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak mengambil tindakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kembali kami menegaskan negara belum mampu membongkar konspirasi dalam kejahatan ini. Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa kasus pembunuhan Munir adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan masih sebatas janji tanpa bukti," ujar salah satu aktivis HAM dari Kontras, Yati Andriani, di Jalan Kramat II, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).




Dia juga mempertanyakan dokumen penyelidikan tim pencari fakta (TPF). Jokowi pun diminta tegas memerintahkan jajarannya mengusut tuntas siapa dalang pembunuh Munir.

"Ketidakjelasan keberadaan dokumen penyelidikan TPF meninggalnya Munir sengaja diabaikan, dihilangkan, atau setidak-tidaknya tidak diketahui status dan keberadaannya," kata Yati.

Di tempat yang sama, aktivis dari Amnesty International, Puri Kencana Putri, meminta Polri menindaklanjuti hasil penyelidikan dan mendalami fakta-fakta persidangan yang muncul. "Kami meminta Polri membentuk tim khusus di internal Polri dalam penanganan kasus ini, tim yang diharapkan lebih fokus dan efektif dengan melibatkan beberapa pihak profesional," ujar Puri.




Tonton juga 'Cerita Pollycarpus soal Kejanggalan Pengungkapan Kasus Munir':

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads