Grup WA, menurut pria yang akrab disapa Emil itu, akan memudahkan koordinasi. Juga ketika ada gagasan, ide, bahkan curhat sekalipun bisa dilakukan dengan cepat tanpa harus ketemu fisik.
"Jadi, kalau saya ada perintah, ada gagasan apa, bisa. Tentu kalau mereka mau curhat, kan. Nggak perlu meeting kan. Kalau nggak bisa baca koran, kan ada detikcom. Bisa kan begitu. Jadi online saja, tidak harus secara fisik yang konvensional," kata Emil dalam Blak-blakan dengan detikcom yang tayang Jumat, 7 September 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah komunikasi lancar, peraih Master of Urban Design University of California, Berkeley, Amerika Serikat, itu akan membuat aturan agar 26 kabupaten yang ada di Jawa Barat menjadi juara dalam hal pelayanan publik. Dia mencontohkan Kota Bandung saat dia pimpin dan berhasil menjadi juara pertama.
Program ekonomi akan menjadi salah satu prioritas dalam seratus hari pertama ini. Sebab, memang selama ini hal itulah yang kerap dikeluhkan warga, seperti pengangguran dan daya beli.
Untuk mengatasi itu, Emil akan membuat program satu desa satu perusahaan, satu pesantren satu produk. "Kami akan launching provinsi digital. Kita beri handphone ke ketua RW dan RT, saya latih supaya smartphone-nya mengubah komunikasi, cara berdagang, cara menyampaikan aspirasi. Insyaallah keren," kata Emil sambil mengacungkan jempolnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Warga Jabar Harus Bahagia |
Yakin semua program itu akan selesai dalam 100 hari?
Bagi Emil, ukuran keberhasilan awal kinerja tak harus diukur dalam 100 hari. "Itu sebenarnya tradisi, ya. Kenapa 100 (hari)? Kenapa nggak 87 hari pertama atau 130 hari. It's just a number. Maksudnya apa sih gebrakan yang warga bisa respek dalam waktu itu," kata dia.
Tonton juga 'Haru Perpisahan Ridwan Kamil dan PNS Pemkot Bandung':
(erd/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini