"Kita sadar ekonomi kita sedang menghadapi masalah, defisit neraca perdagangan. Nah, kita meyakinkan ke publik bahwa nggak usah panik, kedua, fundamental ekonomi kita masih bagus," kata Ketum Projo Budi Arie Setadi saat berbincang dengan detikcom, Rabu malam (5/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengimbau paling tidak ada beberapa langkah, tunda beli mobil dan barang impor, tunda beli HP dan elektronik, kita imbau beli produk barang dalam negeri, menunda berwisata ke luar negeri. Kalau mau wisata, ke dalam negeri saja," papar Budi.
Menurut Budi, pemerintahan Presiden Jokowi sudah melakukan tugasnya untuk mempertahankan nilai tukar Rupiah. Namun perkasanya Dolar AS memang bukan hanya dirasakan Indonesia, tetapi juga sejumlah negara lain.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah menjawab kritikan soal meroketnya nilai Dolar AS. Salah satu penyebabnya adalah faktor eksternal.
"Saya terus melakukan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, pelaku-pelaku usaha. Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci sehingga jalannya itu segaris semuanya," ujar Jokowi saat ditemui di Pelabuhan Tj Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/9).
Saksikan juga video '65 Elemen Relawan Jokowi akan Rapat Umum Besar-besaran':
(bag/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini