"Peristiwa di Timur Tengah terjadi konflik saudara antar-anak bangsa, berperang satu sama lain karena ada gerakan provokasi, hate speech. Prinsip kita menebar kebaikan. Di kita, Islam ada rahmatan lil alamin," kata Konsolidator Nasional Relawan Lintas Iman Kiai Ma'ruf Amin, Khairi Fuady, dalam Dialog Lintas Iman #StopProvokasi, di Grand Gado-gado Boplo, Hotel Maxone, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Penasihat Relawan Lintas Iman Kiai Ma'ruf Amin, Surya Permana, berpesan kepada kaum milenial untuk memverifikasi lebih dulu jika menerima pesan berantai. Menurut Surya, masyarakat tidak boleh langsung percaya pada berita yang beredar di media sosial, apalagi yang banyak menebar provokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah belum diklarifikasi, ditabayunkan, paling nggak 5W+1H. Misal ada berita siapa diancam siapa, dia diancam kenapa, itu harus jelas," ujar Surya.
Direktur Barisan Milenial Kiai Ma'ruf Amin, Rikal Fikri, yang turut hadir, mengaku tujuan acara tersebut digelar adalah menghentikan provokasi gerakan 2019 Ganti Presiden. Menurutnya, gerakan tersebut merupakan provokasi di media sosial.
"Tujuannya untuk menghentikan provokasi di masyarakat, terutama hashtag 2019GantiPresiden, itu bentuk provokasi. Kita ingin menyaingi hashtag itu karena hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah terkena virus itu," kata Rikal, yang menyebut acara itu tidak mengkampanyekan Ma'ruf, melainkan untuk lebih mengenalkan Ma'ruf kepada publik.
Saksikan juga video 'Ini Kampanye Positif Versi Wanda Hamidah':
(yld/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini