Tanah bekas galian menumpuk di pinggir jalan yang menuju ke Pasar Ikan. Tumpukan tanah mempersempit jalan yang ada.
Kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatannya. Tidak sedikit pemotor yang mengambil jalur tengah untuk menghindari galian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya di bagian itu (tanah galian) emang macet, susah itu motor kalau lewat. Padahal itu bisa buat jalan satu mobil, berantakan juga jadinya, " ujarnya kepada detikcom di lokasi, Rabu (5/9/2018).
![]() |
Sementara itu Camat Penjaringan Muhammad Andri juga membenarkan hal itu. Ia mengatakan proyek pembuatan trotoar itu merupakan proyek dari Dinas Bina Marga.
"Itu pengerjaan trotoar sekaligus perbaikan salurannya. PT Jaya Konstruksi (Jakon) yang bangun," ujar Andri ketika dihubungi.
Andri mengatakan proyek tersebut sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Pengerjaannya pun masih berlangsung setiap hari.
"Iya (setiap hari masih dikerjakan). Sudah dua bulan (dimulai)," ucapnya.
Andri mengakui adanya tanah galian itu membuat lalu lintas menjadi terhambat. Ia pun sudah komplain dengan pihak kontraktor untuk merapikan, namun menurutnya belum semua ditangani.
"Saya komplain ke Jakon kan mereka yang wajib merapikan. Sebagian sih sudah dirapikan, soalnya setiap ada foto temuan di lapangan langsung disampaikan ke Jakon. Bahkan dibantu PPSU untuk merapikan sisa galian yang membahayakan," tutupnya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini