Seperti dilansir AFP, Rabu (5/9/2018), penutupan perlintasan perbatasan Erez itu diumumkan oleh militer Israel pada Rabu (5/9) waktu setempat. Perlintasan Erez itu biasa digunakan untuk warga yang ingin keluar dari wilayah Gaza.
"Kemarin, kerusuhan pecah di area perlintasan Erez, dengan keterlibatan ratusan perusuh Palestina," sebut militer Israel dalam pernyataannya. "Setelah itu, diputuskan untuk menutup perlintasan Erez hingga kerusakan yang disebabkan oleh para perusuh diperbaiki," imbuh militer Israel dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel menambahkan bahwa perlintasan perbatasan Erez masih dibuka khusus untuk individu-individu dengan situasi kemanusiaan tertentu.
Laporan koresponden AFP di lokasi menyebut ribuan warga Palestina dari Gaza melintasi pos pemeriksaan keamanan di perlintasan Erez dan masuk ke sisi wilayah Israel. Di sana, warga Palestina itu merusak lampu jalan dan aspal jalanan. Militer Israel memukul mundur mereka dengan gas air mata dan peluru sungguhan. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya lima warga Palestina mengalami luka tembak.
Warga Palestina memprotes keputusan AS menghentikan bantuan pendanaan untuk Badan Pemulihan dan Pengerjaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA. Penghentian pendanaan itu diumumkan pada Jumat (31/8) lalu.
Bantuan pendanaan itu bertujuan untuk membantu sekitar 3 juta pengungsi Palestina yang membutuhkan. Hingga tahun lalu, AS menjadi donatur terbesar untuk UNRWA. Sebelum mengumumkan penghentian pendanaan, AS telah membekukan dana bantuan sebesar US$ 300 juta (Rp 4,4 triliun).
Di Gaza, banyak anak-anak lokal yang bersekolah di sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA. Namun dengan penghentian pendanaan oleh AS, muncul kekhawatiran soal pembiayaan untuk sekolah-sekolah itu. Tak hanya sekolah, pembiayaan untuk klinik dan pusat distribusi makanan juga tak jelas.
Perlintasan Erez baru dibuka pada 27 Agustus lalu, setelah situasi di perbatasan Israel-Gaza dinyatakan berangsur-angsur tenang. Selain perlintasan Erez, ada perlintasan perbatasan kedua antara Israel dan Gaza yang bernama Kerem Shalom, yang digunakan untuk menyalurkan barang-barang. Perlintasan Kerem Shalom masih terus dibuka hingga kini.
(nvc/ita)