Seperti dilansir AFP, Rabu (5/9/2018), Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa rudal-rudal Israel itu ditargetkan ke posisi militer Iran di Hama dan Tartus pada Selasa (4/9) waktu setempat.
Salah satu serangan rudal mengenai wilayah Wadi al-Oyoun di Provinsi Hama, tepatnya di dekat sebuah pusat riset yang pernah digempur Israel pada Juli dan tahun 2017 lalu. Posisi militer Iran di Banias, Provinsi Tartus, juga terkena serangan rudal Israel lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, kantor berita Suriah, SANA, menyebut sistem pertahanan udara Suriah telah menembak jatuh sejumlah rudal yang ditembakkan dari pesawat-pesawat perang Israel.
"Sistem pertahanan udara merespons sebuah agresi Israel yang dilakukan menggunakan pesawat... yang menargetkan sejumlah posisi militer kami di Provinsi Tartus dan Hama," sebut sumber militer Suriah yang dikutip SANA.
Juru bicara militer Israel menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Namun seorang pejabat militer Israel yang enggan disebut namanya, dalam konfirmasi langka, menyebut pihaknya telah melancarkan 200 serangan terhadap target-target militer Iran di wilayah Suriah dalam 18 bulan terakhir.
Otoritas Israel telah bersumpah untuk mencegah Iran yang merupakan musuh utamanya, semakin menancapkan pengaruh militernya di Suriah. Diketahui bahwa Iran mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dalam konflik Suriah yang masih berlanjut.
Dalam beberapa bulan terakhir, rentetan serangan yang menewaskan warga Iran di Suriah dikait-kaitkan dengan Israel, namun militer Israel jarang mengonfirmasinya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini