Ganjar sebenarnya pada periode 2004-2009 tidak lolos sebagai anggota DPR. Namun ketika itu Jakob Tobing yang merupakan rekan satu partai di PDIP ditugaskan sebagai duta besar untuk Korea Selatan oleh Presiden Megawati. Ganjar pun ke Senayan sebagai pengganti antar waktu (PAW) di komisi IV.
Karir politiknya berlanjut sebagai wakil ketua komisi II DPR RI periode 2009-2014. Namun beum selesai masa jabatan, ternyata ia diusung menjadi calon Gubernur Jawa Tengah berpasangan dengan Heru Sudjatmoko. Ia pun terpilih menjadi pemimpin Jawa Tengah dengan perolehan suara 48,82 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pilkada serentak 2018, Ganjar kembai mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jateng. Kali ini berpasangan dengan putra ulama kharisatik Maemun Zubair yaitu Taj Yasin. Dari hasil perhitugan KPU, Ganjar unggul dengan perolehan suara 58,78 persen.
Menurut Ganjar, capaiannya di bidang politik tidak lepas dari peran istri, Siti Atikoh Supriyanti. Sang istri sudah mendukung sejak Ganjar masih mahasiswa yang aktif di organisasi, mencari kerja hingga mendapatkan pekerjaan di sejumlah perusahaan di Jakarta.
Dalam periode keduanya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar masih akan fokus pada penurunan angka kemiskinan meski Jawa Tengah tahun ini menjadi provinsi yang penurunan kemiskinannya terbanyak.
"Problem Jawa Tengah masih kemiskinan meskipun penurunannya kemarin terbaik se-Idonesia tapi kurang lah, harus single digit," kata Ganjar kepada detikcom, Selasa (5/9/2018).
Untuk diketahui, berdasarkan data BPS Maret 2017 lalu, kemiskinan Jateng masih diangka 13,01% atau 4 juta jiwa lebih. Pada Maret tahun ini turun menjadi 11,32%. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini