"Erix Soekamti sebagai co pilot, pilotnya Alan (nama panggilan Faslan Havisha) selaku instruktur terbang JFC. Puji Tuhan keduanya selamat," kata Ketua Jogja Flying Club (JFC), Tjandra Agus Budiman saat jumpa pers di Media Center Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Selasa (4/9/2018).
Tjandra mengaku setelah menerima informasi pesawat latih Erix jatuh di Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul pukul 16.00 tadi, dia langsung menuju lokasi kejadian. Sesampai di sana dia bertemu dengan Erix dan Alan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjandra menyebutkan pesawat nahas itu milik Erix. Dia belum lama ini menjadi anggota JFC. Sedangkan pilotnya hampir 10 tahun bergabung di JFC. JFC rutin melaksanakan latihan terbang 4-5 kali dalam sepekan.
"Sebetulnya pilot punya kualifikasi instruktur, tapi namanya musibah. Yang paling penting bagi kita semuanya aman, tidak ada korban, bisa selamat, kondisi awak pesawat tidak ada luka," tuturnya.
"Kalau Erix masih baru, makanya tidak mungkin terbang sendirian, masih dalam pengawalan instruktur yang memiliki lisensi. Alan ini cukup senior di JFC," sambung Tjandra.
Tjandra menambahkan pesawat nahas itu produksi tahun 2006 dan masih layak terbang. Karena setiap akan terbang, sesuai prosedur wajib dicek kondisinya.
"Pesawat ada pengecekan secara periodik, jika masih layak maka bisa diterbangkan. Pukul 15.00 tadi sudah ada briefing dan cek kesehatan pilot co pilot serta kondisi pesawat, kondisinya layak terbang, kalau tidak layak tidak mungkin diizinkan terbang," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini