"Tetap jalan, itu hak asasi manusia kok," kata juru bicara Jalan Sehat Umat Islam dan Warga Solo, Endro Sudarsono saat dihubungi wartawan, Selasa (4/9/2018).
Polisi sebelumnya menegaskan bahwa seluruh kegiatan yang menimbulkan keramaian dan berpotensi terjadinya benturan gesekan harus mengantongi izin polisi. Sementara panitia memiliki definisi berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dalam acara kami, kan tidak ganti presiden ataupun Prabowo atau Jokowi. Jadi cuma pemberitahuan saja," katanya melanjutkan.
Diberitakan sebelumnya, Wakapolresta Surakarta, AKBP Andy Rifai, menyatakan tidak memberi izin kegiatan jalan sehat 9 September nanti. Faktor keamanan menjadi pertimbangan utama polisi.
"Kemarin ada rakor kita undang panitia, katanya ada ribuan orang yang akan datang. Tentu saja kalau ribuan potensi kerawanannya sangat tinggi," katanya.
Selain itu, polisi mengaku menerima banyak penolakan dari masyarakat atas penyelenggaraan jalan sehat. Hal itu juga menjadi pertimbangan kepolisian tak memberikan izin.
"Kita juga menerima banyak penolakan. Tentu ini jadi pertimbangan keamanan," ujar Andy. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini