"Sudah lama kok itu... Sudah enam bulan kali ya," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (2/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah (cetak) puluhan malah, bukan satu atau dua. Sudah puluhan. Kemana saja?" ujarnya.
Dia membenarkan 'Independent Observer' diterbitkan orang dekat sang ketum. Namun Fadli membantah bahwa koran itu merupakan media propaganda Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ia menilai 'Independent Observer' memiliki konten bagus. Analisis koran tersebut disebut Fadli tajam dan ilmiah.
"Analisisnya tajam, ilmiah, bahasa Inggrisnya juga sangat bagus," ucap Fadli.
Koran 'Independent Observer' mulai ramai diperbincangkan sejak Jumat (31/8). Hal ini bermula dari beredarnya foto koran tersebut di jejaring WhatsApp.
Headline koran tersebut bertulisan 'New Hope Vs Unfulfilled Promises' (Harapan Baru Vs Janji-janji yang Belum Terpenuhi). Dua ilustrasi pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf, juga tampak menghiasi headline koran itu.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengakui koran Independent Observer memang diterbitkan oleh sekelompok orang yang memiliki kedekatan dengan sang ketum, Prabowo. Namun ia menegaskan koran tersebut tak terafiliasi dengan Gerindra.
"Ya memang ada beberapa sekelompok orang dekat dengan Pak Prabowo mencoba membuat penerbitan itu setahu saya," ujar Muzani.
Kemunculan koran itu pun menuai reaksi dari parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf. Salah satunya ialah PDIP yang mengaitkan koran Independent Observerdengan tabloid Obor Rakyat yang mencemarkan nama baik Jokowi pada Pilpres 2014.
Tonton juga 'Ruhut: Ganti Presiden? Ganti Fahri Hamzah Aja Gak Bisa':
(tsa/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini