Canda Prabowo ke Warga: Kelihatan dari Tampang, Kredit Belum Lunas

Canda Prabowo ke Warga: Kelihatan dari Tampang, Kredit Belum Lunas

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Sabtu, 01 Sep 2018 12:23 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto. (Dok detikcom)
Jakarta - Ketum Gerindra Prabowo Subianto berbicara soal ekonomi yang masih sulit dalam bedah bukunya. Kepada undangan yang hadir, bakal capres ini sempat meledek sambil bercanda soal penghasilan mereka yang masih rata-rata.

Awalnya Prabowo berbicara soal kekuatan emak-emak yang cukup signifikan. Emak-emak disebutnya akan terus berjuang untuk kepentingan anak dan cucunya.

"Untuk apa kita bernegara kalau anak-cucu kita melarat. Itulah yang kita hadapi sekarang, negara 'Paradoks Indonesia'," ujar Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Bedah Buku 'Paradoks Indonesia' di Hotel Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian berbagi kisah soal pengemudi kereta golf. Menurut Prabowo, anak muda itu membagikan keluh kesahnya soal negara.


"Anak muda yang jadi pengemudinya (bilang), 'Pak, selamat ya Pak, kita sudah capek Pak di bawah, Pak kita dijajah Pak.' Anak segede itu merasa Indonesia dijajah. Kalau dia tidak melihat negara kita dijajah memang bener hatinya beku, tidak punya insting lagi," ujarnya.

Prabowo pun mengesankan apa yang terjadi di lapangan berbeda dengan yang disampaikan pemerintah. Menurutnya, kondisi perekonomian Indonesia belum ada kemajuan.

"Kalau kita lihat TV, ekonomi bagus aman terkendali, infrastruktur berani dibangun, Asian Games menang peringkatnya baik. Tapi mencari uang semakin sulit karena pengangguran terus naik dengan tolok ukur penghasilan Rp 600.000 per bulan itu dikatakan miskin," beber Prabowo.

Kemudian eks Danjen Kopassus ini melempar guyonan kepada warga yang hadir dalam acara bedah bukunya. Prabowo bicara soal penghasilan warga yang masih pas-pasan.

"Kelihatan dari tampang kalian, penghasilannya ya begitulah kira kira. Kreditnya banyak yang belum lunas," ujar Prabowo.

Pasangan Sandiaga Uno untuk Pilpres 2019 ini pun menyebut Indonesia banyak tertinggal dari hampir semua indikator. Prabowo berbicara soal banyaknya kasus stunting fisik hingga sel otak yang tidak baik.

"Yang sangat menonjol adalah setelah 73 tahun merdeka, anak-anak kelaparan, di Indonesia tidak enak terus terang. Stunting fisik, sel otaknya tidak baik. Artinya sepertiga rakyat Indonesia tidak dapat bersaing dengan bangsa bangsa lain," kata dia.


"Menurut Walhi, tanah bumi kita 80 persen dikuasai korporasi. (Indikator) kesehatan, mendapatkan air bersih (berada di peringkat) 123 dari 124 negara. Yang penting kita kerja, kerja, kerja. Pertanyaannya, kerja untuk siapa?" tambah Prabowo.

Ia juga menyebut Indonesia sebagai negara di peringkat pertama pada indikator binatang hampir punah. Prabowo lalu menyindir soal peringkat prestasi Indonesia untuk cabang olahraga sepakbola.

"Indikator sepakbola, Indonesia lumayan peringkat 164 dari 171, 7 besar dari bawah. Kita masuk Piala Dunia pada tahun 2135," ujarnya.

Prabowo kembali membicarakan soal kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar. Itu, menurutnya, karena sistem yang dianut di Indonesia.

"Kekayaannya terus keluar dari Indonesia. Darah suatu negara adalah ekonomi. Ternyata kita menang sebagai elite, karena kita kadang-kadang terlalu percaya dan kagum," tutup Prabowo.



Tonton juga 'Saat Prabowo Singgung The Power of Emak-emak':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads