Dalam statemennya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/8/2018), Abadi menyebut Falih Alfayyadh, kepala pasukan Hashed al-Shaabi, "telah terlibat dalam masalah politik partisan yang bertentangan dengan aturan netralitas yang berlaku untuk anggota pasukan keamanan dan intelijen."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun berada dalam daftar pemilih PM menjelang pemilihan legislatif yang berlangsung pada Mei lalu, PM Abadi menduga Alfayyadh bernegosiasi di belakangnya dengan saingannya Hadi al-Ameri saat pembicaraan pasca-pemilihan sedang berlangsung.
Pasukan tambahan Hashed al-Shaabi (Mobilisasi Populer) dibentuk pemerintah Irak pada tahun 2014, setelah seruan berjihad oleh pemimpin spiritual komunitas Syiah, Ayatollah Ali Sistani untuk membantu dalam perang melawan ISIS.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini