"Nelayan asal Aceh yang musibah di Thailand sudah mendarat di Bandara Kualanamu dengan selamat dan sehat walafiat," kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (30/8/2018).
Kedatangan para nelayan disambut staf Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh serta diserahkan oleh Staf Konjen KBRI Thailand. Rombongan nelayan ini mendarat di Bandara Kualanamu sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Banda Aceh, keempat nelayan selanjutnya dipulangkan ke rumah masing-masing melalui jalur darat. Keempat nelayan tersebut adalah Arifin (Ari) asal Gampong, Desa Maju Simeulu Timur; Muhammad asal Desa Pulo Bungong Batee, Pidie; Dedi Surianto asal Gampong Rumah Panjang Susoh; serta Abdya dan Dendi R asal Dusun Samudra, Aceh Barat Daya.
"Mereka dibawa (pulang) pakai bus sampai ke Banda Aceh. Nanti malam berangkat dan tiba besok pagi," jelas Miftach.
Empat nelayan Aceh terdampar di Thailand setelah KM Nelayan 2016/347 yang mereka pakai untuk melaut rusak dihantam badai dan ombak pada 16 Agustus. As kipas (kumudo) kapal patah dan tidak diperbaiki sehingga tidak dapat berjalan. Akibatnya, kapal terkatung-katung selama delapan hari dan terbawa angin hingga terdampar di perairan Phang Nga, Thailand.
Lembaga Panglima Laot Aceh baru mendapat informasi keberadaan mereka pada 24 Agustus lalu. Lembaga adat laut di Tanah Rencong ini selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah Thailand. Saat itu, meski sudah diselamatkan nelayan Thailand, nelayan Aceh tidak diperbolehkan turun dari kapal.
Simak Juga '3 Nelayan yang Tenggelam Diselamatkan Siri':
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini