Di tengah haru biru Jokowi dan Prabowo Subianto berpelukan di antara peraih emas Asian Games Hanifan Yudani Kusuma, ada momen yang tak kalah hangat. Ialah pertemuan tak terduga antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo yang juga Ketum Gerindra itu.
Prabowo yang juga Ketum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) menyambut kedatangan Megawati di arena pertandingan Pencak Silat Asian Games di TMII kemarin Rabu (29/8/2018).
Keduanya sempat berbincang akrab sembari berdampingan menuju kursi VVIP. Kebersamaan singkat Prabowo dan Megawati ini terekam kamera awak media dan jadi momen politik yang menarik. Nah setelah itu Prabowo menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
Prabowo kemudian duduk bersebelahan dengan Jokowi selama pertandingan berlangsung. Hingga saat seremoni kemenangan Hanifan, ketiganya bersatu dalam suasana hangat dalam pelukan di atas bendera merah-putih yang menyelimuti tubuh Hanifan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah keduanya kalah, mendekati Pilpres 2014 silam drama kekalahan di masa lalu mulai terungkap. Sejumlah elite PDIP menyebut kekalahan Mega-Prabowo kala itu gegara ketum Gerindra itu tak mau mengeluarkan logistik, meski kekayaannya kala itu hampir Rp 2 triliun. Pernyataan ini terlontar kala itu karena Gerindra menagih komitmen Megawati mendukung Prabowo di Pilpres 2014 yang ternyata diingkari.
Mega dan Prabowo menandatangani perjanjian sebelum keduanya resmi maju di Pilpres 2004 lalu. Naskah yang dirumuskan di Batu Tulis, Bogor, itu berisi kesepakatan antara dua pihak, yakni Megawati dan Prabowo. Dalam kesepakatan ini Prabowo meminta agar diberi keleluasaan mengatur ekonomi Indonesia dan menunjuk 10 orang menteri terkait.
Sementara Megawati juga menyatakan bahwa akan mendukung pencapresan Prabowo di Pilpres 2014 ini. Namun janji tinggal janji, akhirnya Megawati tak mendukung Prabowo di Pilpres 2014. Nah hubungan PDIP-Gerindra pun merenggang, apalagi setelah Jokowi jadi Presiden, Gerindra bersama PKS pun jadi 'sahabat' oposisi bahkan keduanya selalu mengagungkan sebagai koalisi permanen.
Drama panas Pilpres 2004 ini sebenarnya sudah mulai mereda. Beberapa waktu lalu Prabowo sempat bertemu dengan Puan Maharani di tengah pembahasan Pilpres 2019. Pertemuan Mega-Prabowo yang hangat di arena pencak silat seolah menegaskan keduanya sudah melupakan perjanjian lama yang pernah menyakiti. Potret kebersamaan Mega-Prabowo ini membuat suasana politik sedikit sejuk di tengah panasnya Pilpres 2019.
"Saya kira itu kebersamaan Pak Prabowo dan Bu Mega di event pencak silat mestinya memberikan pesan kepada kami semua yang ada di bawah ini. Kebersamaan itu membuktikan bahwa kontestasi itu tidak berarti kemudian saling menghindari bertemu, kemudian sama sekali tidak ada kebersamaan di satu tempat, itu saja," kata Sekjen PPP Arsul Sani.
Simak Juga 'Prabowo: Kalau untuk Negara, Kita Semua Bersatu!':