"Terdapat reaksi yang sangat bertolak belakang antara gestur kepala Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Tidak ada yang salah dan benar," kata pakar gestur Handoko Gani saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
![]() |
Menurut Handoko, Hanifan awalnya di posisi yang lebih dekat dengan Prabowo sebelum berpelukan. Hanifan lalu merangkul Jokowi dan Prabowo dalam waktu bersamaan.
"Jokowi-Prabowo sempat bertatap mata," kata Handoko merujuk pada momen sesaat sebelum ketiganya berpelukan.
Jokowi, kata Hanifan, menggerakkan kepalanya secara tiba-tiba ke arah yang berbeda sesaat sebelum berpelukan lebih erat. Sementara itu, Prabowo terlihat mengarahkan kepalanya ke publik atau tersorot kamera.
"Pak Jokowi lebih mendekat pada Hanifan, menunduk ke bawah, ke arah wajah Hanifan. Tangan tidak terlihat merangkul. Pak Prabowo menghadap ke luar--publik/kamera--dan tangannya terlihat di pundak Hanifan," tutur Handoko yang merupakan ahli lie detector tersebut.
![]() |

Jokowi kemudian berbalik arah, namun pandangannya tak langsung ke publik/kamera. Sampai dengan cuplikan momen yang diambil Handoko usai, Jokowi tak terlihat mengarahkan kepalanya ke publik.
"Barulah setelah selesai, Pak Jokowi mengangkat kepalanya dan berhadapan langsung lagi dengan Pak Prabowo," ujar Handoko.
![]() |
Dari cuplikan itu, Handoko memberi beberapa catatan. Dia menyoroti gestur Jokowi yang menundukkan kepala dan Prabowo yang mengarahkan pandangan ke publik.
"Mengapa? Ada beberapa hipotesis. Pertama, reaksi natural menghindari benturan kepala akibat rangkulan mendadak tersebut. Kedua, reaksi alam bawah sadar yang menunjukkan ketidaksehatian/ketidaksepakatan di antara kedua pihak. Ketiga, kebiasaan yang terpengaruh oleh karakter kedua pihak," papar pria yang memegang izin otorisasi penggunaan layered voice analysis (LVA) ini.
Prabowo, menurut Handoko, menunjukkan sikap yang tegap. Sikap tegap ini bisa saja dipengaruhi oleh latar belakang profil Prabowo. Seperti diketahui, Prabowo memiliki latar belakang militer.
"Pak Jokowi tampak sosok yang larut dalam kebahagiaan Hanifan. Mendengarkan dan mementingkan Hanifan. Tidak terlihat menghadap kamera hingga selesai," ujar Handoko.
Dia lalu mengibaratkan Jokowi dan Prabowo bak orang tua Hanifan. Kedua sosok itu dibutuhkan oleh seorang Hanifan.
"Izinkan saya mengibaratkan gestur Pak Prabowo seperti gestur seorang bapak, dan gestur Pak Jokowi seperti gestur seorang ibu. Keduanya dibutuhkan oleh seorang anak. Keduanya sama-sama turut bahagia dengan sang anak. Keduanya sama-sama tangguh," pungkas Handoko.
Tonton video 'Begini Nih Ekspresi Jokowi-Prabowo saat 'Disatukan' Pesilat Hanifan'.
(bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini