Itu karena, kendati John McCain dan Presiden Donald Trump berada di partai yang sama, Partai Republik, perseteruan mereka begitu pahit, jauh melampaui sekadar persaingan politik.
- Trump bela Putin soal tuduhan intervensi Rusia pada Pilpres AS
- Soal tentara Muslim, John McCain kecam keras Donald Trump
- Donald Trump takut terjebak masuk 'perangkap sumpah palsu'
Pahlawan perang Vietnam adalah salah satu tokoh Partai Republik yang paling vokal menentang Trump sejak awal pencalonannya.
Dan Trump membalasnya dengan caranya yang khas: ia mempertanyakan heroisme McCain karena tertangkap pasukan Vietcong saat Perang Vietnam.
Cuitan dukacita singkat Trump untuk wafatnya McCain menuai kritik karena tidak langsung menyampaikan penghormatan kepada senator Arizona itu.
Cuitan Trump sangat kontras dengan ungkapan pujian penuh hormat dari dua pendahulunya Barack Obama dan George W Bush.
Berikut adalah lima momen penting yang menandai perseteruan politik dan pribadi yang tajam antara McCain dan Trump.
1. Trump 'membangkitkan kegilaan'Pada musim panas 2015, Donald Trump mengumumkan pencalonan presiden untuk Partai Republik dengan meluncurkan narasi serangan terhadap para imigran Meksiko.
"Mereka membawa narkoba, mereka membawa kejahatan, mereka pemerkosa, dan mungkin beberapa orang tergolong orang baik," katanya saat itu, yang lalu mendapat kecaman luas.

Sejak kampanye-kampanye pertamanya Trump membangkitkan berbagai kecaman McCain. (Reuters)
Dalam kampanye-kampanye pertamanya, Trump juga membangkitkan kecaman ketika mengungkapkan gagasan untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
McCain dengan cepat mengecam sikap Trump terhadap imigran, menuduhnya "membangkitkan kegilaan" dengan pandangan-pandangannya.
2. McCain bukan 'pahlawan perang'Sementara sang senator mungkin yang pertama kali melepaskan serangan, Trump sangat cepat menanggapi.
Kurang dari sebulan setelah pidato tentang imigran Meksiko, Trump sang bintang reality TV itu mengatakan pada suatu kampanye di Iowa bahwa McCain bukanlah seorang pahlawan perang.
"Dia menjadi pahlawan perang karena dia tertangkap," katanya. "Tetapi saya lebih suka orang yang tidak tertangkap."
Saat perang Vietnam pesawat yang dipiloti McCain ditembak jatuh. sang prajurit muda ditangkap dan disiksa terus-menerus selama lima setengah tahun ditahan.
- Eks pengacara tuding ia 'arahkan pelanggaran dana kampanye', Presiden Trump menolak berkomentar
- 'Presiden Trump menghancurkan mimpi saya'
- Tiga perempuan AS menuduh Trump 'menggerayangi' mereka
Para seteru Trump pada pemilihan pendahuluan mengecam serangannya dan Trump akhirnya mencabut ucapannya - namun dia tidak meminta maaf.
Dan McCain pun tak menuntut permintaan maaf Trump untuk dirinya, melainkan menyerukan Trump untuk meminta maaf "kepada keluarga dari mereka yang telah berkorban dalam konflik (peperangan)".

Pesawat McCain ditembak jatuh tahun 1967 oleh pasukan VietCong, dan ditahan serta disiksa selama lebih dari lima tahun. (Getty Images)
Betapa pun, veteran perang Vietnam itu menanggapinya juga dengan serangan terselubung bertahun-tahun kemudian dengan melontarkan kritik terhadap "mereka (dalam situasi perang) yang cukup kaya untuk menghindari wajib militer dengan menemukan dokter yang akan mengatakan bahwa mereka punya masalah tulang".
Presiden Trump mendapatkan lima keputusan militer yang membebaskannya dari tugas di Vietnam selama tahun 1960-an - empat untuk alasan akademis dan satu untuk masalah tulang, atau penumpukan kalsium di tumitnya.
3. 'Trump tak bisa berdalih'Begitu Trump memenangkan nominasi Partai Republik, McCain segera mendukungnya, mengambil barisan di belakang pilihan resmi Partai Republik itu.
Tapi sesaat sebelum pemilihan 2016, rekaman video muncul menunjukkan Trump melontarkan komentar cabul tentang perempuan.
Dalam video tersebut, Trump mengatakan "Kita bisa melakukan apa saja" terhadap perempuan "ketika kita merupakan seorang bintang," dan membual tentang mencoba meraba-raba dan mencium perempuan.
McCain segera menarik dukungannya dan mengatakan bahwa Trump sepatutnya menanggung akibat dari pernyataan itu.
"Perilaku Donald Trump membuat saya tidak mungkin untuk terus memberikan dukungan bahkan dukungan bersyarat sekalipun untuk pencalonannya," katanya pada saat itu. Ia menambahkan "tidak ada dalih" untuk ucapan itu.
"Tidak ada perempuan yang boleh menjadi korban dari perilaku tidak pantas semacam ini," katanya.
4. Jempol ke bawah untuk mengganti Obamacare
Perseteruan keduanya makin tajam sesudah Trump masuk Gedung Putih dan mulai bekerja membentuk kembali AS menurut gambarannya.
Janji utama kampanye miliarder New York itu adalah mencabut Obamacare, undang-undang perawatan kesehatan Presiden Obama.
Partai Republik menggalang berbagai upaya untuk mencabut UU itu, dan hampir berhasil: mereka hanya membutuhkan 50 suara di Senat dengan 100 kursi yang mereka kuasi dengan perbandingan 52-48.
Namun dalam langkah yang sekarang begitu terkenal, saat sedang berjuang melawan kanker otak yang akan mengambil nyawanya, Senataor McCain memilih 'tidak' dan menggagalkan upaya partai untuk membatalkan Obamacare.
5. 'Tak sepatutnya seorang presiden AS memberi selamat kepada diktator'McCain adalah seorang Republikan terkemuka dalam kebijakan luar negeri, pernah menjadi ketua Komite Angkatan Bersenjata yang berpengaruh di Senat.
Dia mendorong kehadiran Amerika yang kuat di luar negeri - tidak mengherankan bahwa dia sering marah bahwa Trump sering memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ketika Putin terpilih kembali pada Maret lalu, McCain mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras presiden Trump karena memberi selamat kepada mantan mata-mata itu.
"Seorang presiden Amerika tidak memimpin Dunia Bebas dengan memberi selamat kepada para diktator yang memenangkan pemilihan yang penuh kecurangan," katanya.

Trump berkali-kali melontarkan pujian pada Presiden Putin. (Reuters)
Dia bahkan lebih lantang lagi ketika Trump bertemu Putin di Helsinki tahun ini dan Trump mengatakan percaya pada pengakuan Putin bahwa Rusia tidak ikut campur dalam pemilihan presiden AS tahun 2016 yang dimenangkannya - bertentangan dengan temuan dinas intelijen AS.
McCain pun blak-blakan, mengecam pertemuan Trump-Putin sebagai "salah satu pertunjukan paling memalukan dalam ingatan saya yang dilakukan oleh presiden Amerika".
"Kerusakan yang ditimbulkan oleh kenaifan Presiden Trump, egoisme, dan simpati untuk otokrat, sulit untuk dihitung," tulisnya dalam sebuah pernyataan. "Tetapi jelas bahwa KTT di Helsinki adalah kesalahan yang tragis."
(nvc/nvc)