"Hari Minggu, 26 Agustus 2018, pukul 01.33 WIB, wilayah Kabupaten Sumbawa Barat diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,53 LS dan 116,93 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km arah utara Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 11 km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Minggu (26/8/2018).
Triyono mengatakan, gempa tersebut masuk dalam kategori gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik Flores. Gempa dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan pergerakan struktur sesa naik (Thrust Fault).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa kali ini merupakan gempa susulan dari gempa yang mengguncang NTB sebelumnya. Gempa juga dirasakan di sejumlah daerah di NTB.
"Mengingat epicenternya relative sama dengan gempabumi yang terjadi pada 19 agustus 2018 lalu, maka BMKG menyatakan bahwa gempabumi ini merupakan rangkaian gempabumi susulan yang terjadi sebelumnya. Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa, Mataram II SIG-BMKG (III MMI), Kuta dan Denpasar I SIG-BMKG (II MMI)," papar Triyono.
Selain itu, gempa tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Triyono berharap masyaraat tetap tenang setelah terjadi gempa tersebut.
"Hingga pukul 02.10 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 2 (dua) kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuh dia.
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini