Pantauan detikcom, Sabtu (25/8/2018), ratusan siswa hadir di pendapa SMAN 4 Depok untuk melakukan deklarasi dengan membubuhkan tanda tangan deklarasi melawan intoleransi dan kekerasan untuk perdamaian Indonesia.
"Sebuah gerakan kaum muda bernama Gempita untuk melawan kekerasan dan intoleransi telah lahir di Kota Depok," kata Direktur Eksekutif PIRAC Nor Hiqmah di SMAN 4 Depok Jalan Jeruk Raya, Sukatani, Tapos, Depok, Sabtu (25/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hiqmah mengatakan gerakan ini lahir karena kerinduan kaum muda terhadap sikap toleransi dan saling menghormati kepada sesama yang akhir akhir ini banyak mengalami tantangan di Indonesia.
"Aksi terorisme, ujaran kebencian, hoax, dan persekusi menjadi marak. Para kaum muda sadar sikap toleransi inilah yang menjadi penyelamat agar persatuan tumbuh kembali di Indonesia," ujar Hiqmah.
Hiqmah menuturkan gerakan Gempita berkiprah sejak Maret 2018. "Dalam kurun waktu 6 bulan, serangkaian sosialisasi dan kegiatan di sekolah sekolah SMA sederajat telah dilakukan," kata dia.
![]() |
Festival Gempita ini bertujuan sebagai perayaan keberagaman dan deklarasi kaum muda. Acara ini akan dihadiri oleh Yenny Wahid Direktur Wahid Foundation, komisioner KPAI Retno Listyarti, dan pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat.
"Deklarasi kaum muda Depok diharapkan dapat memupuk nilai solidaritas, keterbukaan, menerima keindahan perbedaan agar Depok dapat menjadi kota yang toleran, damai, dan menghargai nilai nilai kemanusiaan," kata Hiqmah.
Tonton juga video: 'Wayang Potehi, Jembatan Toleransi di Indonesia'
(aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini