Padatnya lalu lintas di Kota Mekah pada hari tasyrik terakhir ini membuat sejumlah jemaah haji Indonesia terkena imbas. Mereka diturunkan di pinggir jalan oleh pengelola bus, tak sampai ke hotel.
Nasib tak mengenakkan itu dialami beberapa kloter, antara lain LOP (Lombok) 10 dan SOC (Solo) 94. Hotel jemaah tersebut berada di Sektor 5, Mahbas Jin. Namun sopir bus malah menurunkan paksa penumpang di Sektor 7, Aziziah. Padahal, jarak antara Mahbas Jin dan Aziziah masih sekitar 3 kilometer lagi.
"Kami sabar karena sedang beribadah," ujar seorang jemaah.
Dimintai konfirmasi mengenai kejadian ini, Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid menyatakan pihaknya sudah mensosialisasikan mengenai kepadatan Kota Mekah dan dampak yang ditimbulkan jauh hari sebelumnya.
"Sebenarnya sejak awal kita sudah sampaikan berkali-kali bahwa kondisi Kota Mekah pada tanggal 12 dan 13 Zulhijah sangat padat. Maka, untuk beberapa wilayah yang berdekatan dan menjadi akses ke dan dari Mina, kendaraan akan sulit menjangkau pemondokan," ujar Subhan kepada detikcom.
Menurut Subhan, pengemudi bus biasanya akan menawarkan kepada jemaah apakah akan turun di pinggir jalan atau menunggu di dalam bus meski terkena kemacetan.
"Kami menerima aduan dari beberapa kloter bahwa mereka dipaksa turun, ini mungkin karena kendala komunikasi antara penumpang dan pengemudi, karena akses sulit dijangkau," ujar Subhan.
Untuk diketahui, pergerakan jemaah haji dari Mina menuju ke hotel-hotel yang ada di Mekah ini difasilitasi oleh naqabah, otoritas transportasi nonpemerintah yang membawahi perusahaan-perusahaan bus di Arab Saudi. Menurut Subhan, pihaknya sudah menyampaikan mengenai jemaah haji diturunkan di tengah jalan ini kepada naqabah.
"Naqabah menanggapi, kalau pengemudi yang memaksa turun, akan langsung ditindak. Namun pihak naqabah juga tidak bisa memberikan solusi selain dua pilihan tadi, yakni menunggu sampai jalan bisa dilalui atau turun dan melanjutkan perjalanan sendiri berjalan kaki," kata Subhan.
Tonton juga video: 'Momen Haru Jemaah Lansia Asal Indonesia Dipanggul Jemaah Suriah'
Nasib tak mengenakkan itu dialami beberapa kloter, antara lain LOP (Lombok) 10 dan SOC (Solo) 94. Hotel jemaah tersebut berada di Sektor 5, Mahbas Jin. Namun sopir bus malah menurunkan paksa penumpang di Sektor 7, Aziziah. Padahal, jarak antara Mahbas Jin dan Aziziah masih sekitar 3 kilometer lagi.
"Kami sabar karena sedang beribadah," ujar seorang jemaah.
![]() |
Dimintai konfirmasi mengenai kejadian ini, Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid menyatakan pihaknya sudah mensosialisasikan mengenai kepadatan Kota Mekah dan dampak yang ditimbulkan jauh hari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Subhan, pengemudi bus biasanya akan menawarkan kepada jemaah apakah akan turun di pinggir jalan atau menunggu di dalam bus meski terkena kemacetan.
"Kami menerima aduan dari beberapa kloter bahwa mereka dipaksa turun, ini mungkin karena kendala komunikasi antara penumpang dan pengemudi, karena akses sulit dijangkau," ujar Subhan.
Untuk diketahui, pergerakan jemaah haji dari Mina menuju ke hotel-hotel yang ada di Mekah ini difasilitasi oleh naqabah, otoritas transportasi nonpemerintah yang membawahi perusahaan-perusahaan bus di Arab Saudi. Menurut Subhan, pihaknya sudah menyampaikan mengenai jemaah haji diturunkan di tengah jalan ini kepada naqabah.
"Naqabah menanggapi, kalau pengemudi yang memaksa turun, akan langsung ditindak. Namun pihak naqabah juga tidak bisa memberikan solusi selain dua pilihan tadi, yakni menunggu sampai jalan bisa dilalui atau turun dan melanjutkan perjalanan sendiri berjalan kaki," kata Subhan.
Tonton juga video: 'Momen Haru Jemaah Lansia Asal Indonesia Dipanggul Jemaah Suriah'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini