Turnbull awalnya memenangi voting kepemimpinan pertama pada Selasa (21/8) lalu, melawan mantan Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton yang menantangnya. Voting kepemimpinan pertama dengan hasil 48-35 menunjukkan Turnbull masih memiliki dukungan mayoritas Partai Liberal yang kini berkuasa.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak menteri anggota kabinet Turnbull yang mengundurkan diri. Seruan agar Turnbull mundur pun mencuat.
Dutton sebagai penantang Turnbull terus mendesak digelarnya voting kedua.
Akhirnya, Turnbull yang ada di bawah tekanan, menawarkan digelarnya rapat Partai Liberal jika dia menerima surat yang ditandatangani mayoritas anggota Partai Liberal. Pada Jumat (24/8) ini, ambang batas itu telah terpenuhi dan digelarlah rapat menentukan kepemimpinan Partai Liberal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian Turnbull harus lengser dari kursi Ketua Partai Liberal. Dalam pernyataannya usai menerima kekalahan, Turnbull menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya dan meninggalkan parlemen.
Proses selanjutnya adalah Dutton harus mengalahkan dua calon lainnya, yakni Menteri Keuangan Scott Morrison dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop, untuk bisa memimpin Partai Liberal sepenuhnya.
Bishop tereliminasi pada babak pertama voting karena perolehan suaranya terlalu rendah. Pertarungan sengit berlanjut antara Dutton dan Morrison.
Hasil voting di kalangan Partai Liberal menunjukkan 45 suara mendukung Morrison dan 40 suara mendukung Dutton. Ini berarti Morrison yang terpilih menjadi Ketua Partai Liberal selanjutnya dan akan menjadi PM Australia pengganti Turnbull.
Tonton juga video: 'Saat PM Australia Bertemu Kids Zaman Now Indonesia'
(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini