Dalam sambutannya, Ahmad menyinggung soal maraknya berita hoax yang beredar di media sosial. Menurutnya, menyebarkan berita bohong merupakan contoh sifat kebinatangan yang harus disembelih.
"Suka memfitnah dan adu domba, sengaja share berita hoax di dunia maya dan lain sebagainya. Bukankah ini semua contoh-contoh konkret dalam kehidupan kita yang merupakan sifat-sifat kebinatangan yang harus kita sembelih dan harus kita kurbankan demi penyatuan dengan kehendak Allah SWT," kata Ahmad dalam ceramahnya di lokasi di Jalan Jendral Oerip Soemoharjo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (22/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Ahmad juga berbicara soal umat Islam yang ingin masuk partai politik. Menurutnya, umat muslim sah-sah saja berpartai, asal tidak merasa partainya yang paling merasa benar.
"Tidak ada larangan bagi orang Islam untuk berpartai. Yang tidak boleh, jangan sampai dengan organisasi itu, ada orang yang merasa organisasinya yang paling Islam, sementara organisasi lain kafir semua. Jangan sampai partai dengan partai yang dipilihnya, ada orang menganggap organisasinya dan partainya yang paling benar. Jangan sampai ada jemaah dan kelompok yang dibentuk ada orang yang mengklaim bahwa kelompoknya yang paling berhak menjadi pemegang kunci pintu surga, kelompok lain masuk neraka," tuturnya.
Ahmad mengimbau agar momen perayaan Idul Adha dijadikan sebagai momen mengatasi berbagai ujian di negara. Dia ingin Idul Adha dijadikan waktu untuk memotong sifat-sifat kebinatangan.
"Pada hari raya Idul Kurban ini umat Islam diharapkan bukan saja memotong leher hewan kurban, tapi lebih penting adalah memotong (menghilangkan) sifat-sifat kebinatangan," kata Ahmad. (idn/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini