Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan, perkembangan terakhir, IQ tak lagi digunakan sebagai acuan untuk menentukan keberhasilan manusia. Orang-orang ber-IQ tinggi juga banyak yang gagal.
"Mardani dan PKS-nya kurang gaul sehingga nggak tahu perkembangan terakhir tentang IQ yang nggak lagi dipakai sebagai acuan mendasar untuk menentukan keberhasilan manusia. Walhasil tuh yang ngaku ber IQ tinggi tapi banyak yang tengkurep alias gagal, contohnya Prabowo," ujar Inas kepada detikcom, Selasa (21/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inas mengatakan, IQ, kecerdasan Spiritual (SQ) dan kecerdasan Emosional (EQ) harus seimbang jika ingin berhasil. Sayangnya, kata Inas, hal itu tidak dimiliki oleh Mardani.
"Sayangnya Mardani dan PKS-nya malahan nggak punya SQ dan EQ," katanya.
Buktinya, kata Inas, meski Mardani telah bekerja keras menggaungkan deklarasi ganti presiden, namun elektabilitas Jokowi tetap unggul ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Hasil survey Denny JA mengatakan kegiatan mereka nggak ada hasilnya, malahan Jokowi-KH Maruf Amin yang melejit," ujar Inas.
Sementara itu, Mardani menganggap 'serangan' balik dari parpol koalisi Jokowi, sebagai hal wajar.
"Itu biarkan saja, haknya teman-teman menanggapi. Karena saya sendiri tidak menjelekkan mereka. Saya cuma heran kok nggak ada pemimpinnya. Ketua timsesnya nggak ada jadi semuanya jadi repot, jadi tergantung ketua timses, mau se-pinter apapun kalau ketua timsesnya nggak ada repot," kata Mardani.
Cek juga video Ini Formasi Timses Jokowi-Ma'ruf (mae/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini