JK bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan pesawat khusus kepresidenan BAe-RJ 85, Selasa (21/8/2018) sekitar pukul 06.30 WIB. Rombongan Wapres JK mendarat di Bandar Udara Internasional Lombok, NTB sekitar pukul 09.30 Wita.
JK langsung disambut Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (TGB) dan anggota forum koordinasi pimpinan daerah NTB. Turut hadir dalam rombongan JK, Menteri Pendidikannya dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gempa Bumi 4,5 SR Guncang Lombok Timur |
Dari Bandara Lombok, JK bersama rombongan menuju ke Kantor Gubernur NTB di Jalan Pejanggik No. 12, Kota Mataram, NTB. JK akan menggelar rapat dan mendengar laporan dari Gubernur NTB dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah NTB.
"Di Lombok, Wapres akan memimpin rapat dan meninjau dampak gempa Lombok, serta memastikan rencana rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana alam di provinsi NTB berjalan dengan baik," ujar Jubir Wapres, Husain Abdullah.
Rentetan gempa bumi terus mengguncang Lombok, NTB sejak Minggu 29 Juli 2018 lalu. Gempa kembali terjadi pada Minggu (19/8), sejak pagi hingga malam. Gempa berskala cukup besar, 6,9 skala richter (SR) pun terjadi sekitar 21.56 WIB atau 22.56 Wita.
Akibat gempa yang terjadi pada Minggu (19/8), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 10 orang meninggal dunia, 24 luka-luka, 151 unit rumah rusak, dan 6 tempat ibadah rusak. Data tersebut dihimpun BNPB hingga Senin (20/8) pukul 10.45 WIB.
Sejak gempa pertama yang terjadi pada Minggu (29/7) berkekuatan 6,4 SR, yang kemudian disusul dengan gempa 7,0 SR Minggu (5/8), gempa 6,5 SR Minggu (19/8) siang, dan gempa 6,9 SR Minggu (19/8) malam, total sudah 506 orang meninggal dunia, 431.416 orang mengungsi, 74.361 unit rumah rusak dan kerusakan lainnya.
"Diperkirakan kerusakan dan kerugian mencapai Rp 7,7 triliun," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
Tonton juga video: 'MPR Minta Pemerintah Tetapkan Gempa Lombok Bencana Nasional'
(nvl/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini