Ia menilai perbedaan waktu itu wajar terjadi karena posisi bulan yang berbeda di tiap wilayah. Hal itu juga menjadi dasar perhitungan penanggalan hijriyah.
"Bukan hanya Indonesia yang berbeda. Bahkan Maroko yang lebih dekat dengan Arab Saudi juga berbeda," kata Rommy saat bertemu dengan para ulama se-Kabupaten Kebumen, dalam keterangan tertulis, Senin (20/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rommy, umat muslim Indonesia perlu menghormati penetapan Idul Adha yang telah ditentukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama bersama para ulama yang mewakili semua kelompok masyarakat muslim. Ia menilai keputusan yang diambil Kemenag bersama ulama itu telah pasti berdasarkan pada alasan dan dalil yang kuat.
"Perbedaan waktu Idul Adha di sejumlah negara itu juga merupakan wujud dari kenyataan bahwa umat Islam saat ini berada di wilayah-wilayah yang memiliki penguasa berbeda. Di sinilah pentingnya kesatuan dan persatuan dalam menaati ulil amri di setiap negara, termasuk Indonesia," jelas Rommy.
Rommy juga berharap perdebataan yang terjadi di media sosial dapat disikapi dengan bijak oleh semua masyarakat muslim Indonesia.