Paskibraka Asal Papua Minta Jokowi Bantu Rumah Asuh Suku Pedalaman

Paskibraka Asal Papua Minta Jokowi Bantu Rumah Asuh Suku Pedalaman

Ray Jordan - detikNews
Senin, 20 Agu 2018 16:41 WIB
Presiden Jokowi mengundang anggota Paskibraka dan Yohanes Ande Kala (13) alias Joni makan siang bersama di Istana Negara. (Ray Jordan/detikcom)
Jakarta - Anggota Paskibraka nasional asal Provinsi Papua, Gideon Soleman Nusi, dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kesannya menjadi anggota Paskibraka. Kesempatan bertemu dengan Jokowi itu dimanfaatkan Gideon untuk meminta bantuan memfasilitasi rumah panti asuhan di Papua yang minim anggaran dan fasilitas.

Peristiwa itu terjadi saat Jokowi mengundang para anggota Paskibraka nasional 2018 dan para teladan nasional 2018 untuk bersilaturahmi dan makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018). Jokowi meminta anggota Paskibraka yang asalnya paling jauh untuk maju.


Kemudian, majulah Gideon yang berasal dari Kota Jayapura, Papua. Gideo berperawakan tinggi 179 cm, yang membuat Jokowi sempat bertanya-tanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tingginya 179 cm? Beda 6 cm dari saya," kata Jokowi.

Jokowi pun sempat meminta Gideon mengucapkan bahasa asli daerahnya. Jokowi hendak tahu perbedaannya dengan bahasa Indonesia.

"Misalnya, 'tolong ambilkan sa pensil di atas meja', seperti itu Pak. 'Sa' itu artinya 'saya'," kata Gideon.

"Kok bedanya nggak banyak. Masak hanya begitu saja bahasanya? Tidak beda jauh dong (dengan bahasa Indonesia) kalau begitu," kata Jokowi.


Setelah itu, Jokowi menanyakan Gideon apa yang dia inginkan dari Presiden. Kesempatan ini dimanfaatkan Gideon untuk meminta Jokowi membantu menambahkan fasilitas dan anggaran untuk sebuah panti asuhan di Kabupaten Kerom, Jayapura.

Panti asuhan itu bernama 'Syalom'. Gideon menceritakan para pengasuh panti tersebut mengambil anak-anak dari suku di pedalaman Papua untuk diajarkan bagaimana hidup dan bersosialisasi dengan baik.

"Jadi anak-anak itu belum tahu tata hidup dan bicara dengan baik, belum tahu cara berbahasa. Mereka (pengasuh) kumpul dengan uang mereka sendiri, yang mengasuh panti asuhan Syalom itu. Mereka taruh (anak-anak, red) di dalam sebuah gubuk. Jadi di situ sangat-sangat tidak terjangkau dari sekolah lain. Kalau yang lain kan sudah dilengkapi fasilitas dan uang," jelas Gideon.

"Itu di Kabupaten Kerom. Itu belum banyak orang yang tahu," tambahnya.

Gideon kemudian meminta Jokowi memberikan perhatian kepada panti asuhan Syalom tersebut. "Saya mau Bapak memfasilitasi panti asuhan itu biar bisa dibangun dan yang kurang dilengkapi," katanya.

"Ada berapa anak?" tanya Jokowi.

"Ada sekitar 30 orang. Jadi setiap tahun mereka bimbing. Kemudian mereka kembalikan lagi ke suku pedalaman. Jadi mereka ajarkan bagaimana tata hidup. Saya hanya minta bantu Bapak seperti tunjangan uang dan bantu fasilitasi yang baik," kata Gideon.

"Ya, saya bantu kalau begitu. Nanti Gideon kirim foto dan kirim keadaan lengkapnya langsung. Saya tunggu sekarang," kata Jokowi.


Simak Juga 'Cerita Paskibraka Pembawa Baki Bendera Merah Putih':

[Gambas:Video 20detik]

(jor/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads