"Saya katakan sekali lagi bahwa Gerindra belum membahas soal wakil gubernur karena menurut kami waktunya tidak tepat," ujarnya di kantor Bawaslu, Jalan Danau Agung 3, Sunter, Jakarta Utara, Senin (20/8/2018).
Taufik mengatakan pengusulan nama untuk menjadi wagub saat ini tidak pantas. Apalagi, menurutnya, status Sandi yang mundur dari wagub belum disahkan oleh presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, internal Partai Gerindra tidak ingin terburu-buru dalam mengusulkan nama yang akan menjadi pengganti Sandi.
"Jadi jangan diburu-burulah ngapain sih kayak dikejar-kejar. kemudian kita memproses sekarang kita seolah-olah senang, kita bergembira ketika Pak Sandi berhenti ini kan aneh," ujar Taufik.
Sebelumnya, Taufik mengaku siap menggantikan Sandiaga sebagai Wagub DKI Jakarta. Namun dia mengaku tak ambisius dan menyerahkannya kepada mekanisme yang ada. Apalagi partai yang juga mengusung Sandi, yakni PKS, juga mendorong nama Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera serta mantan cawagub Jawa Barat Ahmad Syaikhu untuk menggantikan Sandiaga.
"Ya semuanya berharap, saya kira ikuti saja aturan. Undang-undangnya mengatakan saya kira diusulkan dua nama oleh partai pengusung melalui DPRD melalui gubernur. Jadi lewat aja itu, melalui gubernur, gubernur menyampaikan ke DPRD, kemudian dipilih melalui DPRD," ucapnya setelah melakukan mediasi, Kamis (16/8/2018).
Tonton juga video: 'Soal Pengganti Sandi, Anies Pilih Aher, M Taufik, atau Mardani?'
(rvk/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini