"Hal tersebut merupakan konsekuensi dari desain elevated yang menyatu dalam satu stasiun, terdapat kolom atau pier elevated pada peron," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (20/8/2018).
Zulfikri menuturkan pelayanan transportasi di jalur 8, tempat tiang beton itu berdiri, sifatnya sementara saat ini. Jalur kereta api tersebut nantinya akan bergeser mengikuti desain stasiun yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kondisi tiang beton yang mempersempit ruang gerak penumpang untuk berjalan di peron, Zulfikri meminta pengguna KRL tidak khawatir.
"SOP dari Kementerian Perhubungan semua harus memperjatikan faktor keselamatan. Jadi para pengguna tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Internal Kemenhub telah membahasnya secara koperhensif," ucap Zulfikri.
Dua tiang beton di Stasiun Manggarai dianggap mengganggu pengguna KRL. Posisi tiang beton itu menghalangi pengguna KRL melintas.
Dari pantauan, Minggu (19/8/2018), dua tiang beton itu berada di Peron 8. Jarak antara tiang itu kurang lebih 40 sentimeter sehingga sulit untuk dilewati. Apabila ada kereta yang melintas, ruang antara tiang dengan kereta hanya cukup dilewati 1 orang sehingga cukup berbahaya.
Tonton juga video: 'Pantau Stasiun Manggarai, Menhub: Zaman Medsos, Kereta Jangan Telat'
(aud/nvl)