Kaur Bin Ops, Reskrim Polres Rembang Iptu M Edi Sismanto menceritakan, awalnya pelaku mengeluh sakit maag dan minta diantar oleh teman sekelasnya ke ruang UKS. Sesampainya di sana, pelaku istirahat dan minta untuk dicarikan obat maag oleh rekannya.
Saat dua orang rekan pelaku hendak kembali ke ruang kelas, mendadak pelaku berjalan mendahului kedua rekannya itu menuju kamar mandi dengan kondisi rok basah. Saat ditanya, pelaku mengaku sedang menstruasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah pelaku di dalam WC, kemudian pelaku minta dibelikan pembalut dan dibelikan oleh saksi di koperasi sekolah. Selanjutnya pelaku minta gunting dan kantong plastik warna hitam," kata Edi, Minggu (19/8/18).
Rekan pelaku yang penasaran, kemudian mengintip dari kamar mandi sebelah. Khawatir dengan kondisi pelaku, akhirnya rekan-rekannya berinisiatif untuk memanggil guru. Saat pintu kamar mandi dibuka, didapati baju pelaku sudah basah dengan air dan berlumuran darah.
"Selanjutnya pelaku diantar ke puskesmas oleh dua orang gurunya. Dalam perjalanan pelaku membawa tas warna hijau abu-abu yang selalu dipegang olehnya," imbuhnya.
Sesampainya di puskesmas, pelaku langsung mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis. Sedangkan kedua orang guru yang penasaran dengan isi tas tersebut, kemudian membukanya.
"Ternyata isi tas tersebut adalah seorang bayi jenis kelamin laki-laki yang dibungkus dengan plastik warna hitam dengan kondisi bayi sudah meninggal dunia. Kemudian bayi yang sudah meninggal tersebut diserahkan kepada tim medis puskesmas," terangnya.
Kini, pelaku telah dirujuk ke RSUD dr R Soetrasno Rembang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sedangkan berdasarkan olah autopsi yang dilakukan tim Dokkes Polda Jawa Tengah menemukaan sejumlah luka di beberapa bagian tubuh bayi itu.
Tonton juga video: 'Seorang Ibu di Jakarta Utara Melahirkan di Mobil Polisi'
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini