"Ijtimak II adalah gagasan yang sudah disepakati antara GNPF dengan Habib Rizieq. Ijtimak bisa berlangsung meski sudah ada pertemuan-pertemuan dengan siapa pun. Meski kemarin Habib bertemu degan Pak Fadli, kita juga kemarin bertemu dengan Pak Prabowo," kata Ketua GNPF-U Yusuf Martak saat dihubungi detikcom, Jumat (17/8/2019).
Ijtimak Ulama II ada kemungkinan akan digelar pada September 2018. Di sana, akan dilaporkan perkembangan politik yang gagal memosisikan Salim Segaf Aljufri ataupun Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai cawapres Prabowo Subianto--hasil Ijtimak Ulama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dikembalikan kepada ijtimak agar para ulama bisa sampaikan keputusan yang berikutnya," ucap Yusuf.
GNPF-U pun tidak akan mengusulkan nama capres yang akan diusung dalam Ijtimak Ulama II. Mereka membebaskan ulama menentukan sikap sendiri dan bermusyawarah.
"Kita cuma melaporkan hasil ijtimak yang pertama dan apa yang terjadi dan apa yang sudah dilakukan. Ini hasilnya, kita kembalikan ke Ijtimak Ulama II," kata Yusuf.
GNPF ataupun Habib Rizieq belum mendeklarasikan dukungan terhadap salah satu capres yang ada. Selain Prabowo, petahana Presiden RI Joko Widodo juga akan bertarung di Pilpres 2019.
"Belum pernah. Sampai hari ini Habib Rizieq maupun GNPF belum bersikap sejauh apa, keputusannya apa, dan dukungan sebesar apa," kata Yusuf.
Namun ada kecenderungan Ijtimak Ulama II tidak akan mendukung capres Joko Widodo. Hal ini didasari semangat awal yang dibangun dalam Ijtimak Ulama.
"Kalau ijtimak itu semangat pergantian presiden 2019. Kalau adanya dua calon, yang satu akan digantikan dan satu menggantikan, ya begitu," ucap Yusuf.
Simak Juga 'Cak Imin Berharap Ma'ruf Amin Bertemu Rizieq di Mekah':
(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini