Kedua sapi jumbo ini yakni satu berjenis limousin dan simmental. Untuk sapi limousin berkulit merah ini memiliki berat 1,2 ton dan saat ini usianya 4,5 tahun. Sedangkan simmetal krosing FH (sapi perah) berkulit hitam beratnya 1,1 ton berusia 3,5 tahun.
Pemilik kedua sapi jumbo, Djoko Prasetyo (51) menceritakan sapi limousinnya dulu dibelinya dengan harga Rp30 juta dari peternak dari Simo, Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sapi jumbo di Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom |
Sedangkan sapinya yang berjenis simmental dulunya dibeli dari peternak di lereng Merapi, Selo, Boyolali, seharga Rp28 juta. Kemudian dipelihara selama setahun beratnya 1,1 ton.
Sapi jumbo di Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom |
Kini Djoko menjual sapi limousinnya yang berat 1,2 ton seharga Rp70 juta, sedangkan sapi simmentalnya dijual Rp65 juta. Sejauh ini pun sudah ada yang datang melihatnya maupun menawar dari Yogyakarta, Jakarta serta daerah sekitarnya.
Sapi-sapi ini, kata Djoko diberi pakan Untuk pakan yang terdiri dari katul, singkong, konsentrat, jerami dan rumput. Selain itu, Djoko juga rajin memberikan obat cacing sebulan sekali. Kemudian, membersihkan kandang tiap harinya serta terkadang memijat bagian punggung sapi.
"Obat cacing setiap bulan sekali, pijat di punggung untuk memberikan rangsangan otot," katanya. (sip/sip)












































Sapi jumbo di Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom
Sapi jumbo di Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom