Bantuan itu adalah sarana air bersih untuk Desa Talang Giring dan Desa Talang Arang, Kecamatan Lubuk Sandi, Early Warning System (EWS) untuk Desa Pasar Ngalam dan Napal Jungur, Kecamatan Air Periukan. Yang terakhir adalah alat bronjong untuk Desa Air Periukan, Kecamatan Air Periukan.
Eko juga sempat menghampiri stan yang dijajakan BUMDes Kabupaten Seluma di area lapangan upacara dan mencicipi beberapa makanan khas desa setempat. Menurut Eko, hal itu merupakan bentuk upaya meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah dan sektor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menjelaskan, untuk mewujudkan komitmen itu, pemerintah telah menempatkan pembangunan desa sebagai fokus utama dalam percepatan pembangunan dari pinggiran yang ditunjang oleh alokasi anggaran dana desa.
"Sejak tahun 2015-2018 pemerintah telah menyalurkan Dana Desa sebesar Rp 187,65 triliun," ungkap Eko di lapangan Desa Bukit Peninjau II, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Jumat (17/8).
Eko menambahkan, selama 3,5 tahun lebih, pelaksanaan Dana Desa telah berhasil menurunkan jumlah desa tertinggal sebanyak 8.035 desa. Sedangkan untuk Provinsi Bengkulu, penyerapan dananya cukup bagus. Hanya, hal itu harus didukung oleh adanya transportasi. Karena itu, Eko juga membagikan 25 mobil ke desa-desa yang ada di Kabupaten Seluma secara simbolis berupa penyerahan kunci mobil kepada beberapa perwakilan kepala desa.
"Provinsi Bengkulu ini (penyerapan dananya) cukup bagus, cuman di kabupaten ini memerlukan afirmasi tambahan selain dana desa, karena konektivitas antardesa itu masih perlu ditingkatkan lagi sehingga itu menyebabkan biaya produksi dari masyarakat sangat tinggi, dan distribusinya juga sangat tinggi," kata Eko.
"Saya yakin dengan dibantu sedikit konektivitas itu kemiskinan akan hilang. Desa yang menerima bantuan moda transportasi sebanyak 14 desa," tambahnya.
Kendaraan tersebut hanya diberikan kepada desa-desa tertinggal dan dikelola oleh BUMDes masing-masing.
"Tujuannya untuk membantu masyarakat melakukan aktivitas ekonominya, karena itu kendaraan pikap kan sejenis angkutan. Dan masyarakat juga membayar tetapi murah dan uang sewanya menjadi pendapatan BUMDes," tutup Eko.
Pimpin Upacara di Desa Transmigrasi Bengkulu
Kegiatan upacara dimulai pukul 08.00 WIB. Mendes Eko berperan sebagai inspektur upacara. Dengan mengenakan pakaian adat dari Bengkulu, Eko tampak berbeda dengan pejabat setempat lainnya yang mengenakan setelan pada umumnya, yakni batik biru dan celana bahan hitam.
Dalam kesempatan tersebut, Eko menyampaikan amanatnya dengan mengajak masyarakat untuk melakukan kerja nyata dalam rangka meningkatkan percepatan pembangunan di desa, khususnya di Kabupaten Seluma, yang masih berada dalam predikat desa tertinggal.
"Saya ingin mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk mendukung percepatan pembangunan di desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi," ujar Mendes Eko saat membacakan amanat upacara.
Selanjutnya, Eko mengingatkan masyarakat terus membangkitkan jiwa kompetitif di dalam diri agar bisa menjadi masyarakat lebih produktif dan terdepan, sehingga mampu bersaing di tengah persaingan yang ketat.
Eko juga menyebutkan saat ini Indonesia menempati urutan ke 15 sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Bahkan pada 2030, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-9 dunia dengan PDB mencapai USD 2,15 triliun dan pada 2050 diprediksi menjadi kekuatan ekonomi peringkat keempat di dunia.
"Tentunya ini adalah buah dari hasi kerja keras dari seluruh elemen bangsa, dan semakin menguatkan keyakinan untuk berpotensi kekuatan dan pemberdayaan sumber daya kita" ujar Eko.
"Ini adalah kerja kita, prestasi bangsa," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Eko juga meresmikan penyerahan secara simbolis pembagian 25 unit mobil dinas dari Kemendes untuk kemajuan desa di Seluma yang dikelola BUMDes.
Tonton juga video: 'Demi Air Bersih Warga Cilegon Antre 6 Jam'
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini