Said Aqil Tanggapi Mahfud: Katanya Itu Guyon, Ya Saya Anggap Guyon

Said Aqil Tanggapi Mahfud: Katanya Itu Guyon, Ya Saya Anggap Guyon

Zunita Amalia Putri - detikNews
Kamis, 16 Agu 2018 19:45 WIB
Said Aqil Siroj (Andhika Prasetya/detikcom)
Jakarta - Ketum PBNU Said Aqil Siroj merespons buka-bukaan Mahfud Md yang gagal jadi cawapres Jokowi. Said Aqil menganggap pernyataan Mahfud sekadar guyon.

"Katanya itu guyon, ya saya anggap saja itu guyon," kata Said Aqil di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).

Pascabuka-bukaan Mahfud, Said Aqil belum berencana melakukan pertemuan. Namun dia mengaku siap bila diajak bertemu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Nggak usah direncanakan, kok. Nggak usah direncanakan, ketemu ayok," sambungnya.

Mahfud dalam program 'Indonesia Lawyers Club' tvOne memaparkan dinamika politik terkait pemilihan cawapres. Mahfud merasa 'dijegal' lewat 'label' kader NU.

"Saya ketemu Pak Aqil Siroj pada hari Rabu (8/8). Saya bilang, Pak Aqil, itu NU mengeluarkan surat pernyataan begitu harus kader empat orang. Oke, saya tidak keberatan, tapi juga kalau presiden mau di luar itu, tidak menolak," kata Mahfud.

Dalam pertemuan dengan Said Aqil Siroj, Mahfud menyinggung pernyataan soal dirinya yang diberi label bukan kader NU.




"Saya bilang apa juga haknya NU itu mengancam-ancam kalau bukan kader NU, NU akan tidur. NU akan meninggalkan pemerintah. Apa betul ada begitu," kata Mahfud mengulangi pembicaraannya dengan Said Aqil.

Tapi Mahfud menegaskan persoalan kegagalan dirinya menjadi cawapres sudah diselesaikan personal dengan Jokowi. Mahfud bertemu dengan Jokowi di Istana setelah Jokowi mengumumkan nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres pada Jumat (10/8).

"Begini, saya katakan begini, saya ini orang NU, tetapi mau berangkat bukan sebagai kader NU, tapi kader bangsa. Kenapa NU mengancam-ancam. Ini kesan saya. Saya bilang di NU banyak guyonan, sehingga saya merasa tidak sakit hati, tapi senang mengungkap ini. Saya lahir-batin saya NU," tutur Mahfud. (fdn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads